Pandeglang -
Sejumlah nelayan yang terdampak cuaca ekstrem di Pandeglang, Banten, akan menerima bantuan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang saat ini sedang melakukan pendataan, nantinya data itu akan diserahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
"Diajukan bantuan, kepada nelayan yang tidak melaut terkena dampak cuaca ekstrem," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pandeglang, Uun Junandar saat dikonfirmasi, Selasa (31/12/2024).
Uun mengatakan saat ini Dinas Perikanan Pemkab Pendeglang sedang melakukan pendataan kepada nelayan yang terdampak cuaca ekstrem. Nantinya, Dinas Perikanan yang akan mengajukan surat permohonan bantuan ke provinsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang lagi mendata, dan dinas akan mempersiapkan surat ke provinsi untuk permohonan bantuan nelayan yang terdampak cuaca ekstrem," ucapnya.
Uun menjelaskan informasi awal yang diterima dari pemerintah provinsi, nelayan akan mendapatkan bantuan berupa beras. Namun, dia belum bisa memastikan berapa jumlah beras yang akan didapatkan.
"Dari informasi secara lisan yang kami terima hasil koordinasi dengan provinsi rencananya ada bantuan berupa beras, adapun jumlah yang akan diberikan belum tau," katanya.
Uun mengaku sudah memberikan imbauan agar tidak melakukan aktivitas melaut. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
"Sudah kami sampaikan di awal bulan kemarin cuaca ekstrim ini jangan memaksakan untuk pergi melaut, karena takut ada hal yang tidak diinginkan," katanya.
Sebelumnya, nelayan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, tetap melaut di tengah cuaca ekstrem. Hal itu mereka lakukan untuk menutupi kebutuhan ekonomi.
"Cuaca memang masih belum tentu, kadang buruk, kadang nggak. Tetapi sudah ada yang mencari ikan ke laut," kata seorang nelayan di Teluk bernama Cahyadi kepada wartawan, Senin (30/12).
Cahyadi mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, para nelayan tidak melakukan aktivitas mencari ikan di laut karena terkendala gelombang besar. Kini ia nekat melaut demi mendulang rupiah.
"Bekal kan sudah habis, jadi memang sulit," ucapnya.
(zap/zap)