Jakarta -
Politikus NasDem Irma Suryani Chaniago mengomentari soal masih maraknya pekerja migran Indonesia (PMI) yang berangkat secara ilegal. Dia memberi perhatian pada jalur atau pintu tikus yang sering dimanfaatkan pekerja migran ilegal.
"Menteri P2MI perlu berkoordinasi dengan pihak pihak terkait, baik imigrasi, kepolisian dan pihak pihak yang berwenang di pintu-pintu tikus pelabuhan," kata Irma, Jumat (27/12/2024).
"Juga ke depan beliau perlu mengambil sikap tegas pada negara yang menerima TKI ilegal, dan mengeksploitasinya" ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, calon pekerja migran harus dibekali dengan pendidikan kerja yang memadai. Sehingga, mereka bisa bersaing dengan pekerja lain.
"Pemerintah perlu membangun atau memberikan pendidikan vokasi bagi anak-akan bangsa yang tidak beruntung memiliki pendidikan formal yang cukup agar mereka mampu bersaing di pasar TK international," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkap banyak kasus eksploitasi hingga perdagangan manusia dialami oleh PMI yang berangkat unprocedural. Kasus PMI yang bermasalah, 95 persennya berasal dari PMI unprocedural.
"Kalau menurut data yang kami lihat, rata-rata yang kena masalah itu yang tidak prosedural 90-95% itu yang kena eksploitasi, kena macem-macem itu, perlakuan tidak adil, human trafficking itu rata-rata unprocedural," kata Abdul Kadir Karding kepada wartawan seusai mengunjungi Shelter PMI Tangerang, Kamis (26/12/2024).
Dia mengatakan, PMI berangkat unprocedural itu kerap mendapat masalah seperti perdagangan orang hingga korban kekerasan. Untuk itu dia menyarankan agar yang hendak jadi PMI untuk berangkat secara legal agar bisa terpantau pemerintah.
"Oleh karena itu kesimpulannya, sepanjang dia prosedural, apalagi punya skill, insyaallah aman," jelasnya.
(aik/idn)