Jakarta -
PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) terus berupaya menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Hal ini mengingat kegiatan operasional perusahaan melibatkan teknologi yang kompleks dan rumit, sehingga meningkatkan risiko pekerja di lapangan.
Oleh sebab itu, PT GNI memiliki komitmen dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman sebagai pilar utama. Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menegaskan karyawan merupakan aset terpenting perusahaan, sehingga perusahaan terus melakukan berbagai inisiasi dari berbagai sisi untuk memperkuat komitmen dalam penerapan K3.
"Karyawan dan dukungan masyarakat sekitar area lingkar industri merupakan aset terpenting perusahaan, sehingga kami selalu berupaya meningkatkan pengelolaan K3 agar aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan terus terjaga," kata Mellysa dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/1/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya SOP K3 ini berguna untuk menjamin keselamatan dan keamanan bekerja. Namun, regulasi tersebut baru bisa efektif ketika pekerja dan perusahaan saling sepakat untuk menerapkannya. Sebab, SOP K3 bukan hanya menjadi tanggung jawab perusahaan semata, tetapi pekerja juga harus dilibatkan dalam penerapannya.
Maka dari itu, PT GNI rutin melaksanakan program pelatihan mengenai K3 yang diikuti para pekerja dari berbagai divisi. Pelatihan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman kepada para pekerja terkait pentingnya prosedur dan regulasi untuk menciptakan tempat kerja yang aman hingga meminimalisir kerugian akibat kecelakaan kerja.
Pada bulan Agustus-September 2024 lalu, PT GNI juga kembali menggelar program sertifikasi K3 untuk teknisi Pesawat Uap dan Bejana Tekan (PUBT). Langkah ini bertujuan memastikan seluruh teknisi yang terlibat dalam pengoperasian pesawat uap dan bejana tekan memiliki kompetensi sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku.
"K3 adalah prioritas utama kami. Melalui program sertifikasi ini, kami memastikan bahwa seluruh teknisi memahami dan mematuhi standar keselamatan yang tinggi dalam pengoperasian pesawat uap dan bejana tekan. Ini adalah langkah konkret untuk menjaga kesejahteraan karyawan dan operasional yang berkelanjutan," ujar Mellysa dikutip dari situs PT GNI.
Di samping memberikan pelatihan, PT GNI juga berupaya memastikan kualitas lingkungan tetap terjaga, terutama kualitas emisi yang dikeluarkan dari cerobong smelter sesuai standar peraturan lingkungan hidup yang berlaku. Pengujian kualitas emisi sumber tidak bergerak ini diuji oleh laboratorium terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan teregistrasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Bagi PT GNI, menciptakan operasional smelter yang aman bukan hanya menjadi tanggung jawab korporasi, melainkan juga sebuah komitmen bersama dari perusahaan dan karyawan. Pendekatan kolaboratif ini dianggap sebagai kunci utama untuk membentuk budaya kerja yang memberikan prioritas pada keselamatan kerja.
Mellysa menekankan bahwa melalui edukasi, evaluasi, dan kolaborasi berkelanjutan, PT GNI berupaya membina lingkungan di mana karyawan dapat menjalankan tugas mereka dengan percaya diri, dengan keyakinan bahwa keamanan dan keselamatan mereka menjadi prioritas utama.
Ke depan, PT GNI akan terus bersinergi dengan para karyawan untuk saling menerapkan SOP K3 yang mengacu pada prinsip-prinsip dasar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Indonesia. Dengan demikian, keselamatan kerja pun akan terjamin lebih baik.
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu