Yang Ditelusuri Polisi Terkait Tewasnya Terapis dan Dugaan Eksploitasi

3 weeks ago 9
Jakarta -

Kasus dugaan eksploitasi terapis wanita berinisial RTA (14) yang tewas di Pejaten, Jakarta Selatan, masih terus didalami oleh pihak kepolisian. Sejumlah saksi hingga kemungkinan adanya terapis lain yang masih berada di bawah umur juga tengah diusut dalam kasus tersebut.

Sebagaimana diketahui, jasad korban ditemukan pada Kamis (2/10), pukul 05.00 WIB. Polisi mengatakan ada saksi yang mendengar teriakan wanita sebelum korban ditemukan.

Pihak keluarga diketahui sudah melaporkan dugaan eksploitasi pekerja terkait kasus tewasnya korban RTA. Polisi masih menyelidiki laporan dugaan eksploitasi korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita masih tetap melakukan penyelidikan. Kita menggunakan pasal eksploitasi anak, TPPO, Pasal 2 UU TPPO, dan juga UU Perlindungan Anak. Jadi kita pastikan dulu, pada saat dia mendaftar itu bagaimana, dia menggunakan identitasnya dia yang sesungguhnya atau tidak. Jadi ini semua yang sedang kita lakukan penyelidikan untuk mengungkap ini semua," ujar Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Ardian Satrio Utomo, Jumat (10/10).

Kasi Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Murodih menyebut masih mengumpulkan keterangan dari para saksi. Polisi juga menyelidiki kemungkinan adanya terapis lain yang masih di bawah umur di spa tersebut.

"Dari pihak kita ya tetap melakukan penyelidikan. Nanti hasil dari penyelidikan seperti apa nanti akan kita sampaikan," kata Kasi Humas Polres Jakarta Selatan Kompol Murodih kepada wartawan, Rabu (15/10/2025).

Dirangkum detikcom berikut yang ditelusuri polisi dalam kasus tewasnya terapis wanita di bawah umur:

3 Saksi Diperiksa

Polisi memeriksa tiga saksi kasus terapis berinisial RTA (14) yang tewas di lahan kosong kawasan Pejaten, Jakarta Selatan. Ketiga saksi diperiksa Kamis (16/10).

"Update penyelidikan terbaru terkait kasus ini adalah, hari ini terkonfirmasi tiga saksi kami yang kita undang dari rekrutmennya, kemudian yang di atas manajer yang membawahi tempat spa ini, kemudian dari Dukcapil Indramayu juga hari ini terkonfirmasi hadir. Saat ini masih kita lakukan pendalaman dan pemeriksaan," ujar Kanit PPA Polres Jaksel AKP Citra Ayu kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).

Pemeriksaan ini digelar untuk mendalami cara perekrut mencari calon karyawan untuk tempat spa. Selain itu pemeriksaan guna memastikan identitas asli RTA.

"Intinya yang akan kita dalami adalah pertama proses perekrutannya, kemudian cara-caranya, kemudian yang ingin kita ketahui adalah bagaimana SOP ataupun bagaimana pekerjaan di sana seperti apa. Karena kan seperti yang kita dengar ada syarat-syarat atau peraturan-peraturan yang ingin kita ketahui kebenarannya seperti apa," jelas dia.

Citra menerangkan, sampai saat ini, pihaknya belum menentukan apakah akan memanggil pihak lain untuk diperiksa. Kini polisi masih berfokus mendalami keterangan dari ketiga saksi yang baru diperiksa.

"Untuk hari ini tiga saksi itu sedang kita lakukan pendalaman, untuk ke depannya nanti banyak yang masih kita dalami, makanya kita belum tahu setelah pemeriksaan akan tersebut instansi lainkah atau kemudian apa. Yang jelas kita mau mendalami juga tempat dia dilakukan training," ucapnya.

Pihak Spa Ngaku Tak Tahu Terapis di Bawah Umur

Polisi masih mendalami kasus terapis berinisial RTA yang tewas di lahan kosong kawasan Pejaten. Polisi menyebut pihak manajemen spa tidak tahu korban masih di bawah umur.

"Dari pihak Delta sih pasti menyampaikan tidak tahu kalau namanya berbeda, kemudian ternyata di bawah umur, dia (pihak spa) menyampaikan tidak tahu," ujar Kanit PPA Polres Jaksel AKP Citra Ayu kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).

Meski begitu, Citra tidak mau langsung mempercayai pengakuan tersebut. Untuk itu, polisi masih memastikan bagaimana korban di usianya bisa lolos bekerja sebagai terapis.

"Cuma kita perlu melakukan pendalaman juga nih, apakah pada saat rekrutmen disuruhkan atau apa, nah itu yang perlu kita dalami," sambungnya.

Saksikan Live Detikpagi :

(dwr/dwr)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |