Jakarta -
Peringatan Tsunami baru-baru ini dirilis menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 yang mengguncang wilayah tenggara Filipina. Guncangan kuat ini terdekteksi tsunami minor di Talaud, Sulawesi Utara (Sulut).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun melakukan pemodelan untuk mengidentifikasi potensi tsunami tersebut. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, menyebut hasil pemodelan menunjukkan potensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada (ketinggian maksimal 50 cm) meliputi Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara Bagian Selatan, Minahasa Bagian Selatan, dan Supiori.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami, dengan tingkat ancaman waspada di Kepulauan Talaud, Kota-Bitung, Minahasa-Utara Bagian Selatan, Minahasa Bagian Selatan dan Supiori," kata Daryono, Jumat (10/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya memahami sistem peringatan dini tsunami. Lantas, apa perbedaan mendasar antara Tsunami Advisory dengan tingkatan peringatan lainnya, seperti Tsunami Warning hingga Tsunami Watch?
Mengenal Tingkatan Peringatan Tsunami
Menurut National Weather Service (NWS) Amerika Serikat, ada empat tingkatan peringatan tsunami yang utama. Setiap tingkatan ini memiliki arti, tingkat bahaya, dan respons yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan empat tingkatan tersebut.
1. Tsunami Warning (Peringatan): Bahaya & Evakuasi!
Ini adalah tingkatan paling serius. Tsunami yang berpotensi menyebabkan banjir luas dan arus yang sangat kuat diperkirakan akan terjadi atau sedang terjadi di wilayah pesisir. Kondisi berbahaya ini dapat berlangsung selama beberapa jam.
Tindakan yang Harus Dilakukan: Segera menjauhlah dari pantai dan perairan. Pindah ke daerah yang lebih tinggi (dataran tinggi) atau ke daratan yang jauh dari garis pantai (inland). Ikuti semua instruksi evakuasi dari otoritas setempat.
2. Tsunami Advisory (Nasihat/Imbauan): Waspada Air!
Tingkat ini menunjukkan adanya potensi arus dan gelombang kuat yang berbahaya bagi orang-orang yang berada di dalam atau sangat dekat dengan air. Area pesisir, pantai, dan pelabuhan mungkin mengalami banjir ringan atau arus yang tidak biasa.
Tindakan yang Harus Dilakukan: Tetap berada di luar air dan jauhi area pantai serta saluran air (sungai, kanal, muara). Ikuti imbauan dari pejabat setempat untuk tetap waspada.
3. Tsunami Watch (Pengawasan): Bersiap!
Gempa bumi yang berpotensi memicu tsunami jauh (distant tsunami) telah terjadi, namun ancaman bahaya bagi wilayah pesisir masih belum pasti dan sedang dalam proses pengawasan intensif.
Tindakan yang Harus Dilakukan: Tetap waspada dan pantau informasi terbaru dari sumber resmi. Siapkan diri dan keluarga untuk bertindak (evakuasi) jika peringatan dinaikkan ke tingkat yang lebih tinggi.
4. Tsunami Information Statement (Pernyataan Informasi): Aman
Tingkat ini dikeluarkan setelah terjadi gempa bumi. Artinya, tidak ada ancaman tsunami yang terdeteksi atau ancaman tersebut sangat jauh dan belum dapat dipastikan dampaknya. Pernyataan ini dikeluarkan ketika tidak ada ancaman tsunami yang merusak yang diperkirakan akan terjadi.
Tindakan yang Harus Dilakukan: Tetap tenang. Tidak diperlukan tindakan evakuasi atau kesiapsiagaan khusus.
Pentingnya Memahami Peringatan Alami
Peringatan tsunami, baik berupa Warning, Advisory, maupun Watch, dapat diperbarui atau dibatalkan seiring dengan ketersediaan informasi yang lebih akurat. Tingkat peringatan juga dapat ditingkatkan jika ancaman dinilai lebih besar dari perkiraan awal.
Selain mengandalkan sistem peringatan resmi yang disiarkan melalui radio, televisi, situs web otoritas (seperti BMKG), dan sirine, masyarakat yang tinggal di pesisir sangat dianjurkan untuk memahami Peringatan Alami. Sebab, tidak selalu ada cukup waktu untuk menunggu peringatan resmi tiba.
Oleh karena itu, jika berada di pantai dan tiba-tiba merasakan salah satu dari hal-hal berikut:
- Merasakan gempa bumi yang kuat atau berlangsung lama.
- Melihat kenaikan atau penurunan permukaan laut secara tiba-tiba dan tidak biasa (air surut mendadak).
- Mendengar suara gemuruh keras dan aneh yang berasal dari laut.
Ketiga hal tersebut adalah Peringatan Alami bahwa tsunami mungkin akan segera terjadi. Jangan menunggu instruksi resmi. Segera bertindak untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
Simak juga Video: Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Tsunami Terdeteksi di Sulut
(wia/idn)