Jakarta -
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap kolaborasi TNI dan Polri dalam keberhasilan menyelamatkan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Jenderal Sigit mengatakan operasi penyelamatan dilakukan dengan memperhatikan keselamatan sandera maupun masyarakat yang berada di tanah Papua.
Hal tersebut disampaikan Jenderal Sigit dalam Rilis Akhir Tahun 2024 Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2024). Mulanya, Jenderal Sigit mengatakan jajarannya melakukan Operasi Rastra Samara Kasih (Rasaka) Cartenz 2024 di Papua.
Jenderal Sigit menerangkan Operasi Rasaka Cartenz sebagai garda terdepan untuk melakukan upaya peningkatan kesejahteraan, kualitas pendidikan dan kesehatan. Tak hanya itu, kata Sigit, operasi itu dilakukan untuk membangun komunikasi bagi seluruh masyarakat Papua dengan tujuan 'To win The Hearts and Mind The People of Papua'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selaras dengan upaya tersebut, Polri telah melakukan pendekatan soft approach melalui penyelenggaraan Operasi Rastra Samara Kasih (Rasaka) Cartenz 2024 dengan menjadikan Binmas Noken sebagai garda terdepan untuk melakukan upaya peningkatan kesejahteraan, kualitas pendidikan dan kesehatan, serta membangun komunikasi sosial inklusif bagi seluruh masyarakat Papua dengan tujuan "To win The Hearts and Mind The People of Papua," kata Jenderal Sigit.
Di sinilah, Jenderal Sigit mengungkap operasi penyelamatan pilot Susi Air yang disandera KKB. Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marhtens disandera oleh KKB Egianus Kogoya.
"Sebagai bentuk keseriusan dalam memberantas KKB dan KKP, kami juga menyelenggarakan beberapa Operasi, mulai dari Operasi Damai Cartenz yang melakukan tindakan hard approach guna menanggulangi aksi gangguan KKB, KKP maupun jaringannya yang didukung giat intelijen dan kehumasan," ujar Jenderal Sigit.
"Operasi Paro yang bertugas melakukan penyelamatan sandera pilot Susi Air a.n. Kapten Philips Mark Marhtens dan penindakan terhadap kelompok Egianus Kogoya," sambungnya.
Sigit mengatakan pada 21 September 2024, Polri bersama TNI berhasil membebaskan pilot Susi Air. Jenderal Sigit menyebut penyelamatan memperhatikan keselamatan pilot Susi Air dan warga di tanah Papua.
"Syukur alhamdulillah pada tanggal 21 September 2024, Polri bersama dengan TNI dan segenap elemen masyarakat telah berhasil membebaskan sandera dengan tetap memperhatikan keselamatan sandera maupun masyarakat yang berada di tanah Papua," ujarnya.
Jenderal Sigit menekankan Polri, TNI dan BIN beserta stakeholder terkait akan terus memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Papua dari serangan KKB. Jenderal Sigit berkomitmen bahwa negara tidak boleh kalah dengan pihak-pihak yang ingin mengganggu keutuhan NKRI.
"Polri bersama dengan TNI, BIN, Pemda dan seluruh stakeholder terkait akan terus berupaya memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Papua dari serangan KKB maupun KKP, sehingga stabilitas kamtibmas dapat betul-betul terjaga," ujar Jenderal Sigit.
"Dan ini menjadi bagian teguh bahwa negara tidak boleh kalah dengan pihak-pihak yang ingin mengganggu keutuhan NKRI," imbuhnya.
(whn/dhn)