Jangan Salah Kaprah, Ini Perbedaan Frugal Living vs Pelit

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Gaya hidup hemat atau frugal living kini semakin populer sebagai strategi untuk mengelola keuangan secara bijak. Bagaimana pandangan konsep ini dalam perspektif ekonomi syariah?

Dosen Ilmu Ekonomi Syariah IPB University, Dr. Laily Dwi Arsyianti menjelaskan, dalam ekonomi syariah, frugal living dikenal dengan istilah qanaah, yakni sikap merasa cukup, tidak berlebihan, dan menghindari perilaku mubazir serta boros.

Prinsip hidup hemat ini sejalan dengan ajaran Islam. Ini pun, kata ia, bukan berarti pelit.

"Batas antara hemat dan pelit memang tipis, tetapi dalam Islam, frugal living berarti tidak berlebihan dan tetap berbagi. Misalnya, mentraktir orang lain atau berinfak justru menjadi pembuka pintu rezeki," jelas Dr. Laily dalam keterangan pers seperti dikutip laman resmi IPB, Senin (14/4/2025).

Dr. Laily menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara mencukupi kebutuhan diri dan berbagi kepada sesama. Ia memberikan beberapa tips praktis untuk menerapkan frugal living sesuai prinsip syariah:

1. Memberi hadiah secukupnya: Sesuaikan hadiah atau oleh-oleh dengan anggaran tanpa mengurangi makna dan manfaatnya.

2. Menghindari konsumsi berlebihan: Belanja hanya sesuai kebutuhan dan tidak terjebak tren konsumtif.

3. Tetap berbagi: Sedekah dan infak harus tetap menjadi bagian dari pola keuangan yang sehat.

Untuk menghindari gaya hidup boros tanpa menurunkan kualitas hidup, ia juga menyarankan:

1. Hindari godaan flexing di media sosial dan tekanan gaya hidup konsumtif.

2. Gunakan barang-barang yang masih layak pakai daripada membeli baru.

3. Tunda pembelian barang yang tidak benar-benar mendesak.

4. Susun perencanaan keuangan yang jelas, termasuk memisahkan tabungan dalam tiga akun: Akun harian untuk kebutuhan sehari-hari, akun tujuan tertentu seperti dana pendidikan atau mudik, akun darurat untuk kondisi tidak terduga.

"Untuk memenuhi kebutuhan masa depan, investasi berbasis prinsip syariah seperti deposito otomatis (automatic roll over) dan tabungan berjangka syariah juga bisa menjadi pilihan bijak," kata Dr. Laily.

Ia menegaskan, setiap individu memiliki kondisi keuangan berbeda, sehingga penting untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan masing-masing. "Intinya, kita harus merasa cukup dan bersyukur atas apa yang kita miliki," tutupnya.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Revolusi Perawatan Kulit Lewat Inovasi Sains & Bahan Alami

Next Article Jangan Salah Kaprah, Ini 3 Perbedaan Frugal Living vs Pelit

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |