Berkat SRMP, Ramah Lega Anaknya Bisa Sekolah Gratis dan Dapat Bantuan

23 hours ago 1

Jakarta -

Bagi Ramah, hidup sebagai orangtua tunggal bukan perkara mudah. Sejak tidak ada suami, ia memikul sendiri beban mengasuh dan membesarkan putranya, Ridwan. Penghasilannya tak menentu, bahkan kadang terasa sulit untuk sekadar memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Namun di tengah keterbatasan, Ramah menyimpan tekad besar untuk memastikan anaknya tetap bersekolah dan punya masa depan yang lebih baik. Harapan itu hadir ketika petugas Kementerian Sosial (Kemensos) datang memberi tawaran.

Ridwan sempat ragu meninggalkan rumah, tetapi dengan dukungan ibunya, ia akhirnya berani melangkah dan masuk Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Bogor. Di sekolah ini, anak-anak dari keluarga miskin dapat belajar sekaligus tinggal di asrama tanpa dipungut biaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ridwan kini hidup dalam lingkungan yang lebih layak. Ia mendapat makanan bergizi, kamar tidur yang nyaman, fasilitas perpustakaan, laboratorium, hingga pendidikan karakter dan keterampilan. Semua itu menjadi bekal untuk membangun masa depan cerah yang dulu terasa jauh.

Air mata Ramah pun menetes. Bukan karena duka, melainkan rasa syukur yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Baginya, Ridwan kini punya jalan terang menuju masa depan. Sejalan dengan arahan Mensos, Saifullah Yusuf, bahwa Sekolah Rakyat adalah miniatur pengentasan kemiskinan.

"Anaknya sekolah, orang tuanya diberdayakan," tuturnya, Jumat (17/9/2025)

Ramah pun mendapat dukungan tambahan melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Kemensos. Ia memperoleh bantuan modal usaha sebesar Rp3,6 juta untuk berjualan di depan rumah.

Dari dapur sederhana, ia memulai usaha menjual gorengan. Setiap kepulan asap dari penggorengan tak lagi identik dengan kesulitan, melainkan tanda perjuangan dan semangat seorang ibu. Perlahan, penghasilannya meningkat, rasa percaya dirinya tumbuh dan hidupnya mulai stabil.

"Alhamdulillah, sekarang anak saya bisa sekolah gratis, saya juga dikasih bantuan untuk berjualan, dagangan saya tambah lengkap dah penghasilannya meningkat," ujar ramah.

Kisah Ramah menunjukkan bahwa Sekolah Rakyat tidak hanya memberi pendidikan gratis untuk anak-anak keluarga miskin, tetapi juga memberdayakan orang tuanya agar mandiri.

Sebagai Informasi, Program Sekolah Rakyat telah hadir di 165 titik di seluruh Indonesia. Di Bogor, SRMP 10 dengan kapasitas 100 siswa, didukung 11 guru, 16 tenaga pendidik, dan berbagai fasilitas unggulan, menjadi jembatan emas bagi Ridwan dan siswa lainnya untuk menata masa depan yang lebih cerah.

Lebih dari sekadar sekolah, program gagasan Presiden Prabowo ini juga memberi ruang bagi orang tua untuk berdaya, sehingga pendidikan dan kemandirian berjalan seiring guna memutus rantai kemiskinan.

(ega/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |