ASII Selalu Bagi Dividen dalam 2 Dekade, Tahun Ini Malah Bakal Jumbo!

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten holding otomotif sampai tambang batu bara, PT Astra Internasional Tbk (ASII) tercatat rajin bagi dividen selama dua dekade dan bersiap membagikan dividen jumbo dari laba tahun buku 2024.

Untuk dividen tahun buku 2024 yang akan segera dibagikan, ASII diketahui akan diusulkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk rasio pembayaran dividen atau payout ratio sebesar 48% atau setara Rp16,34 triliun dari laba.

"Rasio pembayaran dividen 48% ke tingkat yang konsisten dengan rasio sebelum distribusi dividen yang lebih tinggi pada 2022 dan 2023," ungkap Presiden Direktur Astra International (ASII) Djony Bunarto Tjondro dalam siaran persnya pada Kamis (27/2/2025).

Dari nilai itu, mengimplikasikan dividen per lembar sebanyak Rp406. Nilai ini sudah termasuk dividen interim yang dibagikan Oktober 2024 lalu sebanyak Rp98 per lembar.

Jadi, masih ada dividen final yang akan segera dibagikan setelah RUPS pada Mei 2025 sebesar Rp308 per lembar.

Apabila menghitung dari harga saham pada Rabu hari ini (16/4/2025) di Rp4.840 per lembar, akan potensi menghasilkan cuan sebesar 6,36%. Sementara itu, jika ditotal dari dividen interim dan final, investor akan mendapat keuntungan sekitar 8,38%.

Sementara itu jika melihat secara historis ASII ini terbilang konsisten membagikan dividen sejak 2003 atau selama 22 tahun terakhir.

Jika ditarik lebih jauh sejak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1990 silam, hanya terhitung lima kali tidak bagi dividen yakni pada tahun 1998,1999, 2000, 2001, dan 2002 sebagai imbas dari krisis moneter yang terjadi pada 1998.

Berikut rincian perjalanan dividen ASII dari tahun ke tahun :

Adapun Astra membukukan laba bersih sebesar Rp34,05 triliun pada tahun 2024. Perolehan itu hanya naik 1% secara tahunan atau year on year (yoy) dari perolehan sebesar Rp33,99 pada tahun 2023.

Mengutip keterangan perusahaan, Astra mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp330,92 triliun, hanya tumbuh 5% yoy pada tahun 2024.

Sementara itu, perolehan laba bersih terbesar disumbang dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang mencapai Rp12 triliun pada tahun 2024, turun 5% yoy.

Perolehan laba bersih terbesar kedua berasal dari divisi otomotif, yakni sebesar Rp11,21 triliun pada tahun lalu, yang juga turun 2% yoy.

"Laba bersih divisi otomotif grup menurun 2% menjadi Rp11,2 triliun, terutama dipengaruhi oleh dampak penjualan mobil yang lebih rendah di tengah pelemahan pasar mobil nasional, yang diimbangi dengan peningkatan kontribusi dari bisnis sepeda motor," kata Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro.

Meskipun begitu, Astra menuai pertumbuhan kinerja yang tinggi dari divisi properti, yakni laba bersih meroket 56% yoy menjadi Rp222 miliar pada tahun 2024.

Kemudian pada divisi teknologi informasi, laba bersih melambung 43% yoy menjadi Rp156 miliar. Dari infrastruktur logistic, laba bersih melesat 37% yoy menjadi sebesar Rp1,33 triliun

CNBC INDONESIA RESEARCH 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |