Penyidik KPK menggeledah rumah Sekjen PDIP yang kini menjadi tersangka suap dan perintangan penyidikan buron Harun Masiku, yakni Hasto Kristiyanto. Isi koper yang dibawa penyidik KPK setelah menggeledah rumah Hasto bikin PDIP bertanya-tanya.
Singkat cerita, Hasto menjadi tersangka setelah mengupayakan agar Harun Masiku menjadi anggota DPR lewat pergantian antarwaktu (PAW). Diketahui, kader PDIP yang terpilih menjadi anggota DPR sebetulnya adalah Nazarudin Kiemas.
Namun Nazarudin Kiemas wafat pada 26 Maret 2019. Kader PDIP lain yang memperoleh suara terbanyak kedua setelah Nazaruddin adalah Riezky Aprilia. Seharusnya Riezky-lah yang berhak menjadi anggota DPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi Hasto meminta MA memberikan fatwa dan mengusahakan Harun Masiku yang menggantikan Nazarudin Kiemas. Fakta lain terungkap bahwa ada uang suap yang ditujukan ke Wahyu Setiawan selaku komisioner KPU kala itu serta mantan anggota Bawaslu, Agustiani Tio Fridelina, untuk meloloskan Harun Masiku menjadi anggota DPR.
Hasto diduga bersama Harun menyuap Wahyu dan Agustiani. Selain itu, Hasto diduga menghalangi upaya KPK dalam mencari dan menangkap Harun Masiku yang saat ini masih jadi buron.
Penggeledahan Rumah Hasto
Hasto Kristiyanto (Ari Saputra/detikcom)
Dari rumah Hasto di Bekasi, penyidik KPK membawa sebuah koper berwarna biru dari rumah Hasto. Koper tersebut dibawa masuk ke mobil Innova warna hitam.
Sementara penggeledahan rumah Hasto di Kebagusan tak terpantau wartawan. Namun jubir KPK, Tesaa Mahardhika, menjelaskan penyidik menyita catatan dan barang bukti elektronik.
Setelah penggeledahan rumah Hasto ini, PDIP buka suara. PDIP memastikan tak ada bukti yang diamankan terkait dengan perkara Hasto di KPK.
"Perlu kami sampaikan bahwa dalam dua peristiwa penggeledahan tersebut tidak ada bukti signifikan yang terkait dengan perkara," kata Ketua DPP PDIP Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional Ronny Talapessy kepada wartawan, Rabu (8/1).
Terheran-heran Isi Koper
Koper yang dibawa penyidik KPK setelah menggeledah rumah Hasto. (Agung Pambudhy/detikcom)
Ronny menyorot koper yang dibawa penyidik KPK dari rumah Hasto. Ronny bertanya-tanya koper tersebut apakah ada isinya atau kosong.
"Terkait dengan pertanyaan apa isi koper yang dibawa oleh penyidik KPK dari rumah klien kami, kami tidak mengetahui apakah itu ada isinya atau kosong. Karena menurut kami sangat tidak logis untuk menyimpan satu buku catatan kecil dan satu buah USB ke dalam satu koper besar. Klien kami juga tidak pernah merasa memiliki atau menggunakan USB yang disita oleh KPK tersebut," tutur Ronny.
Lebih lanjut PDIP juga akan bersikap kooperatif terhadap langkah hukum yang dilakukan KPK. PDIP mendorong KPK mengedepankan bukti dibanding kontroversi dalam penanganan kasus Hasto.
(isa/maa)