Warga Singapura Tak Peduli Kontroversi Elon Musk, Ini Buktinya

2 days ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura beda dari negara lain. Saat Tesla banyak diboikot di sana banyak beredar mobil buatan Elon Musk tersebut. Boikot dilakukan sebagai respon terhadap dukungan Elon Musk terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Berdasarkan data dari situs web Otoritas Transportasi Darat, ada 262 unit pendaftaran mobil Tesla baru pada Januari dan Februari 2025 di Singapura, meningkat drastis dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 137 unit.

Salah satu pembeli mobil Tesla, Alvin Khoo, berpendapat politik adalah efek sementara pada brand.

"Politik adalah faktor makro yang hanya memiliki efek sementara pada merek," kata Alvin mengutip Channel News Asia pada Senin (31/3/2025).

"Yang penting adalah faktor intrinsik perusahaan - (bahwa) ini adalah mobil bagus dengan salah satu teknologi terbaik, dan sangat nyaman dikendarai," tambah pemilik Tesla Model Y Long Range tersebut.

Ramai-Ramai "Buang" Tesla

Secara global, keputusan Elon Musk untuk terjun ke dunia politik telah menyebabkan penurunan sentimen merek. Akibatnya penjualan dan harga saham Tesla pun anjlok di Eropa seiring dengan banyaknya laporan tentang Tesla yang dirusak.

Boikot Tesla telah menyebabkan penjualan Tesla anjlok hingga 76% di beberapa negara. Tak cuma kehilangan pembeli baru, para pemilik Tesla juga ramai-ramai 'membuang' mobil mereka.

Menurut data dari platform inventaris mobil online Edmunds, tukar tambah (trade-in) mobil Tesla untuk diganti dengan merek mobil lain mencapai angka tertinggi pada Maret 2025.

Model Tesla keluaran 2017 hingga yang lebih baru mewakili 1,4% dari total trade-in pada 15 Maret 2025. Angka itu lebih tinggi dibandingkan 0,4% trade-in pada Maret 2024.

Analis Edmunds mengatakan angka itu kemungkinan akan bertambah pada paruh kedua Maret 2025 ketika semua data trade-in sebulan penuh telah dikumpulkan.

Edmunds mengatakan sepanjang Februari 2025 angka trade-in tercatat 1,2%. Artinya, angka trade-in di paruh pertama hingga 15 Maret 2025 sudah melampaui angka bulan sebelumnya.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tesla Babak Belur, Tanda Kehancuran Elon Musk Makin Jelas

Next Article Elon Musk Sumbang Rp 4 T di Pilpres AS, Trump Mau Bikin Tesla Untung

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |