Jalan amblas sempat memicu kemacetan parah di Jalan Ciledug Raya, Kabayoran Lama, Jakarta Selatan. Belakangan terungkap penyebab jalan itu amblas saat hujan deras.
Dirangkum detikcom, Jumat (10/1/2025), jalan di depan Masjid Assalam, Cipulir, Kebayoran Lama, amblas pada Rabu (8/1). Kemacetan panjang pun tak terelakkan pada Kamis (9/1) pagi.
Kemacetan di ruas Jalan Ciledug Raya juga membuat bus TransJakarta koridor 13 mengalami keterlambatan. Pihak TransJakarta menyampaikan permohonan maaf akibat keterlambatan bus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Koridor 13, Rute 13B dan L13E sementara mengalami keterlambatan kedatangan bus dikarenakan adanya kepadatan lalu lintas di sekitar Jl Ciledug Raya. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. #JAKI #PerluTahu #Koridor13 #Rute13B #RuteL13E," demikian tulis akun X TransJakarta.
Jalan Amblas Diperbaiki
Pada Kamis (9/1), Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyatakan Jalan Ciledug Raya di depan Masjid Assalam yang amblas sudah diperbaiki. Para pengguna jalan bisa melintas, tapi Dinas SDA DKI terus memonitor dan memperbaiki kondisi lapangan.
"Tim kami juga masih monitor terus dan akan memperbaiki untuk kondisi lapangan yang belum rapi," kata Ketua Subkelompok Drainase Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas SDA Jakarta, Firmansyah Saputra.
Pantauan detikcom pukul 10.04 WIB, terlihat jalan amblas telah diaspal ulang. Lubang yang sempat membuat truk terperosok juga sudah tak terlihat.
Arus lalu lintas dari arah Cipulir menuju Kebayoran Lama terpantau padat. Hal itu disebabkan oleh penyempitan jalan karena pemasangan barier di sekitar jalan yang sempat amblas.
Kendaraan dari arah Cipulir menuju Kebayoran Lama terlihat harus berjalan bergantian karena ruas jalan menyempit dari dua lajur di Pasar Cipulir menjadi hanya satu lajur di depan Masjid Assalam. Kondisi cuaca hujan juga membuat kendaraan melaju dengan kecepatan rendah. Sementara arus lalu lintas dari Kebayoran Lama menuju Cipulir terpantau ramai lancar.
Penyebab Jalan Amblas
Kondisi Jalan Ciledug Raya yang sempat amblas. (Fawdi/detikcom)
"Kondisi permukaan tanah yang diduga belum cukup padat pascapembangunan," kata Ketua Subkelompok Drainase Bidang Pengendalian Banjir dan Drainase Dinas SDA Jakarta, Firmansyah Saputra, dilansir Antara, Jumat (10/1/2025).
Metode 'jacking' merupakan pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan, lalu mendorong pipa menggunakan tekanan hidrolik.
Firmansyah mengatakan lokasi penurunan permukaan jalan tersebut berada di atas salah satu bekas galian pit pembuatan lubang utama (main hole) pekerjaan jacking Cipulir yang dikerjakan Dinas SDA DKI pada 2024.
Selain imbas pembuatan atau pemasangan 'jacking', Jalan Ciledug Raya amblas lantaran beban berlebih yang melewati jalan dan kondisi yang sempat hujan. Hingga kini, Dinas SDA masih mengupayakan tahapan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prosedur.
"Sampai saat ini 'jacking' masih dalam masa pemeliharaan kontraktor pelaksana," ujarnya.
(fas/azh)
