Pinjol di Balik Bapak Bunuh Balita, KPAI Prihatin Rapuhnya Ekonomi Keluarga

17 hours ago 6

Jakarta -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Sungguh miris balita berinisial AH (3) beserta ibunya, YL (28) dibunuh oleh bapak sekaligus suami, AF (31), sebelum mengakhiri hidupnya sendiri karena masalah terlilit pinjaman online (pinjol). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melihat kasus ini wujud dari bentuk kerapuhan keluarga karena persoalan ekonomi.

"Tentu menyesalkan ya apalagi kalau sudah clear bahwa tanda-tandanya (balita) dibunuh oleh bapaknya," ujar Ketua KPAI Ai Maryati ketika dihubungi detikcom, Rabu (8/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah ekonomi, tambah Ai, biasanya akan terjadi pertengkaran suami istri. Tentu, dalam hal ini yang paling rentan adalah anak.

Menurut Ai, kerentanan ekonomi kadang-kadang dirasakan oleh pasangan muda. Namun dalam kasus maut pinjol ini, AF berumur 31 tahun. Harusnya, di usia tersebut AF memiliki pondasi dan langkah-langkah yang kuat secara ekonomi.

"Saya sesungguhnya adalah keprihatinan kepada rapuhnya tingkat ekonomi keluarga lalu berdampak pada menghilangkan nyawa hak dasar semua orang terutama anak," lanjutnya.

Bayi berusia 3 tahun belum mengerti problematika orang tua. Ia tak paham permasalahan yang dihadapi orang dewasa di kanan dan kirinya.

"Tapi (balita dalam kasus sekeluarga tewas karena pinjol) menerima sebuah perlakuan yang mengakhiri (hidup). Nah ini sesuatu pelanggaran HAM yang luar biasa berat terutama mengakhiri hidup," tutur Ai.

Sebelumnya, jasad ketiga korban ditemukan pada Minggu (15/12), pukul 11.00 WIB di rumah daerah Cirendeu. Korban YL dan AH ditemukan dalam kondisi terbaring kaku.

Sementara korban AF ditemukan dalam kondisi tergantung di dapur. Saat ini, ketiganya sudah dimakamkan pada Senin (16/12).

"Kami sampaikan bahwa terhadap YL dan AH diduga dijerat terlebih dahulu oleh korban AF. Baru korban AF melakukan gantung diri," kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).

Dari hasil digital forensik ponsel milik AF dan YL, terbukti AF terlilit pinjol. Ada aplikasi pinjol, kredit online dan beberapa situs judi online yang diakses di ponsel AF.

Pria AF juga pernah mengirim email kepada Bank Indonesia. Email tersebut berisikan pemberitahuan dirinya tidak bisa melunasi utang-utang dari pinjaman online.

(isa/dnu)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |