Perlawanan Hasto Lewat Gugatan Praperadilan

4 hours ago 4
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melawan penetapan tersangka oleh KPK. Dia telah mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

KPK resmi mengumumkan Hasto sebagai tersangka pada Rabu (24/12/2024). Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut Hasto diduga memberi suap bersama-sama Harun Masiku kepada Wahyu Setiawan saat masih menjabat Komisioner KPU RI.

Sebagai informasi, kasus ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada tahun 2020. KPK kemudian menetapkan Wahyu Setiawan yang saat itu Komisioner KPU RI, orang kepercayaan Wahyu bernama Agustiani Tio, pihak swasta bernama Saeful dan Harun Masiku selaku caleg PDIP pada Pileg 2019 sebagai tersangka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wahyu, Agustiani dan Saeful telah menjalani proses hukum hingga divonis bersalah oleh pengadilan. Wahyu dinyatakan bersalah menerima suap sekitar Rp 600 juta agar mengupayakan Harun Masiku menjadi Anggota DPR lewat pergantian antarwaktu (PAW).

Sementara, Harun Masiku masih menjadi buron hingga kini. Pada akhir 2024, KPK menetapkan Sekjen PDIP Hasto dan pengacara bernama Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka.

Hasto ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap bersama Harun Masiku. KPK menduga Hasto berupaya menggagalkan Riezky Aprilia, yang memperoleh suara terbanyak kedua, menjadi anggota DPR lewat jalur PAW setelah Nazarudin Kiemas meninggal dunia.

Hasto diduga menyuruh Donny Tri Istiqomah menyusun kajian hukum Pelaksanaan Putusan MA Nomor 57P/HUM/2019 tanggal 5 Agustus 2019 dan surat permohonan pelaksanaan permohonan Fatwa MA ke KPU.

KPK menyebut Hasto diduga meminta KPU segera melaksanakan putusan MA berkaitan dengan PAW agar Harun Msiku bisa masuk DPR. Hasto juga menyuruh Donny untuk melobi Wahyu Setiawan agar menetapkan Harun Masiku sebagai anggota DPR terpilih dari Dapil 1 Sumsel. Donny juga disuruh Hasto mengantar duit suap ke Wahyu.

KPK juga menduga sebagian uang suap untuk Wahyu berasal dari Hasto. KPK telah mencegah Hasto bepergian ke luar negeri.

Kasus Merintangi Penyidikan

Foto-foto Harun Masiku Foto: Foto-foto Harun Masiku (dok KPK)

Selain dugaan suap, Hasto juga dijerat sebagai tersangka kasus dugaan merintangi penyidikan Harun Masiku. Hasto diduga menyuruh Harun Masiku kabur.

Hasto diduga sempat memerintahkan pegawainya untuk menghilangkan bukti dengan menenggelamkan HP kantor. Hasto diduga juga meminta Harun Masiku kabur menghindari penangkapan KPK.

"Saudara HK diketahui dan diduga melakukan tindak pidana lain sebagai berikut, bahwa tanggal 8 Januari 2020 pada proses tangkap tangan oleh KPK Saudara HK memerintahkan salah satu pegawainya di Jalan Sutan Sjahrir, yang biasa digunakan sebagai kantor, untuk menelepon kepada HM dan memerintahkan supaya merendam HP dalam air dan segera melarikan diri," ujar Setyo.

"Bahwa pada tanggal 6 Juni 2024 sebelum saudara HK diperiksa sebagai saksi oleh KPK, Saudara HK memerintahkan kepada salah satu pegawainya untuk menenggelamkan HP yang dalam penguasaan pegawai tersebut agar tidak ditemukan oleh KPK," tambahnya.

Hasto Melawan

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. Megawati Soekarnoputri tiba di lokasi perayaan HUT ke-52 di halaman Sekolah Partai, di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025). Megawati tiba bersama dengan putranya yang juga Ketua DPP PDIP M. Prananda Prabowo. Hasto Kristiyanto (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)

Hasto dan PDIP telah buka suara dan menyatakan akan menghormati proses hukum yang dilakukan KPK. Meski demikian, Hasto meyakini dirinya tak bersalah.

Kini, Hasto melawan penetapan tersangkanya itu. Dia mengajukan praperadilan untuk menguji sah atau tidaknya penetapan tersangka oleh KPK.

"PN Jakarta Selatan pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2025 telah menerima permohonan praperadilan yang diajukan oleh Pemohon Hasto Kristiyanto dan sebagai pihak Termohon yaitu KPK RI," kata Pejabat Humas PN Jaksel Djuyamto dalam keterangan pers tertulisnya, Jumat (10/1/2025).

Djuyamto mengatakan permohonan praperadilan itu diajukan hari ini. Gugatan itu teregister dengan nomor No 5/Pid.Pra/2025/PN.Jkt.Sel.

Hakim tunggal yang akan menangani praperadilan ini ialah Djuyamto. Sidang perdana digelar pada 21 Januari 2025.

"Sidang pertama dengan agenda pemanggilan para pihak telah ditetapkan yaitu pada hari Selasa tanggal 21 Januari 2025," kata Djuyamto.

(haf/haf)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |