Lengkap! Ini Kronologi Kisruh Perang Tarif Trump: Gonta-ganti Terus

1 week ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus menerus mengejutkan dunia dengan kebijakan tarifnya. Sikap Trump yang bergonta-ganti ini meningkatkan ketidakpastian di pasar keuangan global hingga kketegangan politik.


Trump memang sudah mengkampanyekan kebijakan tarif saat kampanye menjadi presiden. Trump yang menang pada pemilu pada 5 November 2024 dan dilantik pada 20 Januari 2025, berkalii-kali menegaskan kebijakan tarifnya.

Berikut time line lengkap naik turun kebijakan tarif Trump:

Februari
1 Februari 2025
Trump mengumumkan tarif 25% terhadap Kanada/Meksiko dan tarif 10% terhadap Tiongkok yang akan berlaku mulai 4 Februari.

3 Februari 2025
AS menunda penerapan tarif terhadap Kanada dan Meksiko selama satu bulan setelah kedua negara sepakat menambah sumber daya untuk penanggulangan fentanyl dan imigrasi.

4 Februari 2025

  • Tarif 10% terhadap Tiongkok mulai berlaku; impor bebas bea untuk paket kecil ("de minimis") dari Tiongkok diakhiri.
  • Tiongkok menyatakan akan mulai menerapkan tarif balasan sebesar 15% terhadap produk energi dan peralatan pertanian dari AS mulai 10 Februari.
  • Tiongkok juga mengumumkan penyelidikan antitrust terhadap Google, memperluas kontrol ekspor untuk pengiriman mineral penting bagi baterai lithium, menambahkan perusahaan pakaian PVH dan penyedia biotek Ilumina ke dalam daftar entitas tidak dapat dipercaya, serta mengajukan keluhan ke WTO bersama Hong Kong terhadap AS.

5 Februari 2025
Kekacauan pengiriman mendorong AS mengembalikan status bebas bea untuk pesanan kecil dari Tiongkok; Departemen Perdagangan AS diperintahkan untuk meninjau kembali kebijakan "de minimis".

10 Februari 2025
Trump mengumumkan tarif 25% terhadap impor baja dan aluminium global yang akan berlaku mulai 12 Maret.

13 Februari 2025
Gedung Putih membuka jalan untuk menerapkan tarif balasan terhadap negara-negara yang memiliki perjanjian dagang yang dianggap tidak adil bagi AS.

Maret
4 Maret 2025

  • AS menambahkan tarif 10% lagi terhadap impor dari Tiongkok; tarif 25% terhadap impor dari Meksiko dan Kanada mulai berlaku, memengaruhi perdagangan di Amerika Utara.
  • Tiongkok membalas dengan tarif hingga 15% terhadap produk pertanian AS; Beijing juga memulai penyelidikan anti-penghindaran terhadap produk serat optik AS, menangguhkan impor kayu gelondongan dari AS, menambahkan 15 entitas ke daftar kontrol ekspor, melarang impor dari Ilumina, mengajukan keluhan lagi ke WTO, dan menambahkan 10 perusahaan ke daftar entitas tidak dapat dipercaya.

6 Maret 2025
AS memberikan pengecualian tarif untuk impor dari Kanada dan Meksiko yang memenuhi aturan USMCA.

12 Maret 2025
Tarif terhadap impor baja dan aluminium global mulai berlaku.

24 Maret 2025
Trump menyatakan bahwa pembeli minyak Venezuela akan dikenakan tarif 25% mulai 2 April, tampaknya ditujukan kepada Tiongkok dan India yang merupakan pembeli utama minyak mentah Venezuela.

25 Maret 2025
Pemerintahan Trump memperluas daftar hitam perdagangan, dengan tujuan mengekang program superkomputer dan senjata hipersonik Tiongkok, serta tujuan lainnya.

26 Maret 2025
Trump mengumumkan tarif 25% terhadap mobil dan truk ringan buatan luar negeri.

April
2 April 2025
Trump mengumumkan tarif dasar sebesar 10% terhadap semua negara, sambil mengkritik ekonomi Asia dan lainnya dengan tarif resiprokal kepada 57 negara.
Tarif balasan tersebut untuk barang China sebesar 34% sehingga total tarif China menjadi 54%

4 April 2025

China membalas tarif tinggi Amerika dengan mengumumkan akan memberi tarif tambahan sebesar 34% kepada produk Amerika Serikat

8 April

Trump mengumumkan tarif tambahan kepada produk impor China menjadi 104%

9 April 2025

  • China kembali memberikan tarif tambahan ke produk impor AS hingga menjadi 84%
  • Trump secara mengejutkan mengumumkan penundaan sementara selama 90 hari atas tarif tinggi, kecuali untuk China yang justru dinaikkan menjadi 125%
  • Trump menaikkan tarif terhadap barang-barang impor asal China menjadi 125%, naik dari level 104% yang baru diberlakukan tengah malam sebelumnya

Dalam pidatonya Trump mengatakan AS akan memberikan tarif balasan jika China atau negara lain memilih untuk membalas kebijakannya. Namun, dia membuka ruang negoisasi dalam tiga bulan ke depan kepada negara yang hendak berunding.

(mae/mae)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |