Mentan Amran Bongkar dan Tunjuk Pelaku yang Bikin Harga Beras Naik

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Menurut Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, kenaikan harga beras terjadi akibat adanya permainan oleh pihak tertentu.

"Harga grosir turun, tapi di hilir naik, kan dikit. Ngerti nggak apa maksudnya? Kalau di petani turun, di grosir turun, di tingkat eceran menurut Anda apa?," ujar Amran saat ditemui di komplek Istana Presiden di Jakarta, dikutip Minggu (8/6/2025).

Amran pun membenarkan bahwa kenaikan harga beras di Indonesia disebabkan oleh permainan. "(Ada permainan?). Ah itu jawabannya, tulis saja," ucapnya tersenyum.

Dia melanjutkan, rencana pemerintah yang mengembangkan Koperasi Merah Putih diyakini dapat mengatasi praktik-praktik permainan harga beras di Indonesia. Sebab, Koperasi Merah Putih dapat membuat distribusi beras menjadi lebih efisien.

"Jadi middleman-nya. Nanti ke depan, itu fungsi dari Koperasi Merah Putih, memotong rantai pasok. Dari 3, kita hitung sampai 8 sekarang, nanti tinggal jadi 3 dari produsen, koperasi, langsung ke pembeli," imbuh dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengingatkan adanya tren kenaikan harga beras ketika menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 26 Mei 2025 lalu. Bahkan, dalam kesempatan yang sama, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan bahwa pemerintah perlu melakukan intervensi seiring kenaikan harga beras yang terjadi di pasar.

Harga beras medium dan premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Senin (2/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra)Foto: Harga beras medium dan premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Senin (2/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra)
Harga beras medium dan premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Senin (2/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra)

Sementara itu, Amran menyampaikan, kemungkinan pada bulan Juni ini, Bulog akan mampu menyerap 400.000-500.000 ton setara beras produksi gabah petani dalam negeri.

Sebagaimana diketahui, BPS mencatat bahwa harga beras mengalami kenaikan 2,37% secara tahunan di bulan Mei 2025. Namun, secara bulanan harga beras turun tipis 0,01% dibandingkan April 2025.

Sementara itu, harga beras di tingkat grosir dan eceran mengalami lonjakan, baik secara tahunan maupun bulanan. Di tingkat grosir, harga beras di bulan Mei 2025 naik 0,05% dan secara tahunan naik 2,07%. Sedangkan di tingkat eceran, harga beras bulan Mei 2025 ternyata sudah lebih mahal 2,46% dibandingkan Mei 2024, dan naik 0,20% dibandingkan April 2024.

Padahal, menurut BPS, Angka Tetap Subround I produksi beras nasional pada periode Januari-April 2025 justru melonjak 26,54% atau 2,94 juta ton menjadi 14,01 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang hanya 11,07 juta ton.

Tak hanya itu, Kementan mencatat bahwa pada 31 Mei 2025 lalu stok cadangan beras pemerintah (CBP) sudah menembus angka 4 juta ton. Angka ini diklaim sebagai capaian tertinggi sejak Bulog berdiri tahun 1969.

Lebih lanjut, Kementan memaparkan, serapan beras lokal oleh Bulog hingga 31 Mei 2025 pukul 12.14 WIB mencapai 2,429 juta ton. Pencapaian ini pun diklaim sebagai yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Angka serapan beras lokal ini melonjak lebih dari 400% dibandingkan dengan periode sama dalam 5 tahun terakhir.


(fys/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Beras Naik Saat Stok Melimpah, Distribusi Jadi Sorotan

Next Article Bak Bumi dan Langit, Harga Beras Sekarang Tak Seheboh Tahun Lalu

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |