Bogor -
PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan membahas opsi memasang kanopi tambahan di peron Stasiun Bogor. Hal itu untuk merespons keluhan penumpang kereta api dan KRL commuter line yang kerap kehujanan saat menunggu atau turun dari kereta saat cuaca hujan.
Manajer Humas PT KAI Daop 1 Ixfan Hendri Wintoko mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi keluhan itu. Pembahasan bakal dilakukan karena Stasiun Bogor masuk dalam kategori cagar budaya sehingga ada punya aturan khusus.
"Kita akan dikomunikasikan dengan BTP (Balai Teknik Perkeretaapian) dan KCI untuk program pengembangan ke depan, mengingat Stasiun Bogor merupakan stasiun kategori cagar budaya," kata Ixfan saat dihubungi detikcom, Sabtu (11/1/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ixfan menjelaskan pihak-pihak yang berdiskusi nantinya akan ada KAI Daop 1 selaku operator perjalanan kereta api, KCI selaku pelayanan penumpang KRL dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) selaku regulator.
Di sisi lain, ada pertimbangan khusus yang kini menjadi alasan KAI belum memasang kanopi. Misalnya, pemasangan tiang untuk kanopi akan mempersempit lebar peron.
"Jadi pertimbangannya saat ini karena lebar peron kurang lebih 2 meter. Jika dipasang pilar kanopi akan mengurangi lebar peron, dan jika volume penumpang cukup padat sangat membahayakan jika ada penumpang sedang berjalan melampaui garis pengaman warna kuning, bisa tertemper jika ada pergerakan KA," ungkap dia.
Untuk saat ini, Ixfan mengimbau kepada penumpang agar mengantisipasi hujan dengan menunggu di peron yang terdapat kanopi untuk berteduh. Sebab, jalur 4 dan 5 diakui belum ada kanopi yang menutup peron.
"Aktivitas rutin pelayanan penumpang di stasiun Bogor dalam kondisi normal KRL masuk ke semua jalur dari jalur 2 sampai 8. Jika kondisi hujan, diusahakan masuk jalur yang ada kanopinya," jelasnya.
Keluhan Penumpang
Seorang penumpang bernama Ade (30) mengatakan akhir-akhir ini hujan kerap turun di Bogor dan membuatnya kerepotan jika hendak berangkat atau pulang kerja. Pasalnya dia harus menunggu kereta sambil hujan-hujanan.
"Iya, repot banget kalau hujan, kalau panas juga kepanasan. Apalagi di peron 4, 5, 6, sama 7," kata Ade saat ditemui detikcom di Stasiun Bogor, Sabtu (11/1/2025).
Ade melanjutkan, dia harus menyediakan sandal dan payung hanya untuk menunggu kereta saat hujan turun. Terlebih, dia mengatakan Stasiun Bogor mempunyai banyak penumpang di hari kerja atau hari libur.
"Di sini kan banyak ya penumpangnya. Saya bisa aja nunggu di deket musala atau deket pintu masuk itu, tapi ntar kalau ketinggalan atau susah kebagian tempatnya ya gimana juga gitu. Jadi saya tunggu aja pakai payung gitu. Pas mau naik, (payung) saya tutup, pulang kerja gitu juga," kata dia.
Ade berharap PT KAI menambah fasilitas di Stasiun Bogor. Dia ingin setiap peron tertutupi kanopi agar tak kerepotan jika hujan atau panas.
"Penginnya ada kanopi. Peron-peron itu juga yang di sana kan belum ketutup ya. Biar teduh gitu," ucapnya.
(aik/aik)