Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) telah telah menyusun rencana tarif sekitar 20% untuk sebagian besar barang senilai US$3 triliun atau sekitar Rp50 kuadriliun yang diimpor setiap tahunnya ke AS.
Melansir Reuters, Selasa (1/4/2025), Presiden AS Donald Trump bersiap untuk mengumumkan tarif timbal balik yang membuat para pelaku bisnis, konsumen, dan investor global khawatir tentang perang dagang global yang semakin memanas.
Trump selama berminggu-minggu telah menetapkan tanggal 2 April sebagai tanggal pengiriman "Hari Pembalasan" yang telah mengakibatkan jatuhnya hambatan perdagangan internasional.
Trump mengatakan tarif timbal balik akan menargetkan semua negara, dan setiap negara yang telah memperlakukan warga Amerika secara tidak adil harus siap menerima tarif.
Pemerintahan Trump juga mempertimbangkan penggunaan triliunan dolar yang diharapkan dari pendapatan impor baru untuk dividen atau pengembalian pajak, kata laporan itu, mengutip tiga orang yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui masalah tersebut.
Investor global dengan cemas menunggu rinciannya. Presiden dari Partai Republik tersebut telah mengenakan tarif pada aluminium, baja, dan mobil, bersama dengan peningkatan tarif pada semua barang dari China.
Menjelang tanggal 2 April, tanda-tanda mulai muncul bahwa ekonomi AS yang telah tumbuh pada tingkat di atas tren selama beberapa tahun terakhir kehilangan momentum di tengah ketidakpastian yang dipicu oleh pendekatan Trump yang sering kali kacau terhadap pembuatan kebijakan ekonomi, khususnya seputar perdagangan.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: China Siap Hadapi Segala Jenis Perang Dengan AS
Next Article Perang Dagang AS-China: Trump Sudah Kalah di 'Singapura Amerika Latin'