Bocah Dibunuh Ortu Diduga Dieksploitasi, Sehari-hari Dibawa Ngemis

3 months ago 29

Jakarta -

Aidil Zacky Rahman alias Zack (19) alias Kidoy dan Sinta Dewi (22) membunuh anaknya R (3,5) di Ruko Tambun, Kabupaten Bekasi berprofesi sebagai pengemis. Para tersangka juga mengeksploitasi anaknya untuk ikut mengemis.

"Anak korban itu posisinya masih 3 tahun. Jadi mengingat si orang tua juga tidak memiliki tempat tinggal yang tetap. Sehingga aktivitas orang tua yang melakukan kegiatan sehari-hari yang mana kegiatannya adalah mengemis ataupun meminta-minta yang secara otomatis (korban) ikut," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Senin (13/1/2025).

"Jadi kalau dikatakan eksploitasi ya mungkin kita bisa menafsirkan seperti itu," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembunuhan korban terjadi pada Minggu, 5 Januari 2025 malam. Tersangka kesal lantaran ditegur pegawai minimarket gara-gara korban muntah di teras minimarket tempat mereka mengemis. Kekesalan tersebut timbul lantaran kedua tersangka ditegur oleh pegawai minimarket.

"Emosi dan kekesalan tersebut disebabkan karena tersangka ditegur oleh karyawan di sebuah minimarket karena korban muntah di teras minimarket," jelasnya.

Jasad korban ditemukan pada Senin (6/1) lalu dalam kondisi terbungkus sarung. Saat ditemukan, kondisi korban penuh luka memar hingga bekas sundutan rokok.


Aksi Kekejian Tersangka

Polisi mengungkap kekejian Kidoy, dan Sinta Dewi saat menyiksa anaknya hingga tewas di dalam ruko. Korban tewas setelah ditampar hingga ditendang.

"Pelaku ayah melakukan pemukulan di bagian dada korban sebanyak 1 kali kemudian menendang dada korban sebanyak 1 kali, kemudian menendang wajah korban sebanyak 1 kali, kemudian membenturkan rolling door, kemudian menampar pipi korban 2 kali," kata Kombes Wira Satya Triputra.

Sementara pelaku ibu menganiaya korban dengan cara menampar mulut korban sebanyak dua kali. Tak sampai di situ saja, ibu juga menampar pada bagian pipi korban sebanyak 1 kali.

"Dan mencubit paha sebanyak 3 kali," katanya.

(aik/aik)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |