Tutup Diklat Calon Kepsek Sekolah Rakyat, Mensos Puji Peserta Pelatihan

5 hours ago 2

Jakarta -

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan arahan secara daring melalui Zoom Meeting pada Penutupan Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Sekolah Rakyat di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Salemba, Jakarta. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi kepada para peserta pelatihan.

"Kalau saya dengar sambutan dari para kepala sekolah tadi, kelihatan hasil pelatihannya sudah tampak," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).

Ia menilai, selama 13 hari pelatihan dengan total 150 jam, para calon kepala sekolah telah menunjukkan semangat dan komitmen tinggi untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di tempat tugas masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Luar biasa, 13 hari dan 150 jam bukan waktu yang sebentar. Tapi hasilnya terasa ada perubahan cara berpikir dan cara bergerak," sambungnya.

Dalam arahannya, Gus Ipul menjabarkan empat poin utama agar hasil pelatihan benar-benar berdampak bagi penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

Pertama, kompetensi yang diperoleh harus diteruskan dengan aksi nyata di lapangan karena ilmu tanpa tindakan tidak akan membawa perubahan. Kedua, seluruh kebijakan sekolah harus berorientasi pada kemajuan siswa, bukan hanya urusan administrasi.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga solidaritas dan semangat gotong royong antar sekolah dan antar daerah. Terakhir, Gus Ipul mengingatkan pentingnya transparansi dan akurasi data dalam setiap pelaksanaan program.

"Kalau datanya benar, perencanaannya benar, Insyaallah 50 persen sudah berjalan," tegasnya.

Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi para kepala sekolah di lapangan, mulai dari keterbatasan sarana prasarana hingga sumber daya manusia.

"Saya tahu banyak tantangan, tapi para kepala sekolah tidak menyerah. Mereka mencari solusi dan tetap bergerak," tuturnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul turut menyampaikan perkembangan terkait kesiapan fasilitas pendukung Sekolah Rakyat sekaligus menekankan pentingnya arah kebijakan hilirisasi pendidikan bagi lulusan program tersebut.

"Sebagian laptop, smartboard, dan seragam sudah mulai diterima sekolah. Kalau semua sudah lengkap, kami akan lapor Presiden agar Sekolah Rakyat segera diluncurkan secara resmi," jelasnya.

"Program ini tidak boleh berhenti di tengah jalan. Dari pelatihan ini, kita harus tergerak untuk memastikan ada hilirisasi," imbuhnya.

Saat ini, tercatat sekitar 6.700 siswa Sekolah Rakyat yang harus mendapat fasilitas berkelanjutan.

"Anak-anak ini harus disiapkan masa depannya. Ada yang ingin kuliah, ada yang ingin bekerja semua harus kita dampingi," terangnya.

Menutup arahannya, Gus Ipul menilai keberhasilan Sekolah Rakyat tidak hanya ditentukan oleh kebijakan, tetapi juga oleh konsistensi dan komitmen pelaksana di lapangan. Menurutnya, kerja keras para kepala sekolah dan guru menjadi modal besar dalam memastikan program ini berjalan sesuai harapan.

(anl/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |