Tanggul Baswedan Jebol, Pram Ungkap Penanganan Banjir Jangka Panjang

6 hours ago 1

Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung Tanggul Baswedan yang jebol di kawasan Jati Padang, Jakarta Selatan. Pramono menginstruksikan perbaikan tanggul sepanjang 40 meter segera dilakukan untuk mencegah banjir susulan.

Pantauan detikcom di lokasi pada Selasa (4/11/2025), Pramono datang bersama Wali Kota Jakarta Selatan M Anwar, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin, dan beberapa jajarannya. Pramono tampak menggunakan sepatu bot dan turun ke tanggul untuk melihat keadaan tanggul.

Ia juga tampak berdialog dengan warga dan pengurus RW setempat untuk memastikan kondisi warga terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Curah hujan pada 30 Oktober lalu sangat tinggi dan mengakibatkan tanggul ini roboh. Akibatnya air meluap ke permukiman warga. Karena itu saya minta perbaikan tanggul 40 meter ini segera diselesaikan," ujar Pramono di lokasi.

Pramono menegaskan, penanganan banjir di kawasan Jati Padang tidak hanya dilakukan secara darurat, tetapi juga akan disiapkan rencana jangka menengah dan panjang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memanfaatkan lahan sekitar 7 hektare di kawasan tersebut sebagai area tangkapan air sekaligus lokasi rumah susun dan ruang rekreasi warga.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung Tanggul Baswedan yang jebol di kawasan Jati Padang, Jakarta Selatan. (B Belia/detikcom)Pramono Anung ingin penanganan banjir di wilayah Jati Padang dilakukan menyeluruh (B Belia/detikcom)

"Daerah ini memang termasuk catchment area dan merupakan salah satu muara Kali Krukut. Jadi, berapa pun kali kita keruk, kalau tidak ditangani menyeluruh, masalah banjir akan berulang," jelasnya.

Karena itu, Pemprov DKI akan menyusun rencana komprehensif agar kawasan tersebut berfungsi ganda: menahan limpasan air hujan sekaligus menyediakan hunian dan ruang publik.

"Kita ingin penanganan tidak parsial, tapi menyeluruh. Jangka pendek tanggul kita perbaiki, jangka panjang kita siapkan kawasan 7 hektare ini jadi catchment area sekaligus rusun dan taman rekreasi," ungkapnya.

Sementara itu, laporan Ketua RW 06 Abdul Kohar, banjir sempat menggenangi permukiman di tiga RT, yakni RT 03, RT 04, dan RT 14, dengan total sekitar 1.200-1.500 kepala keluarga (KK). Namun, seluruh warga kini sudah kembali ke rumah masing-masing.

"Alhamdulillah, berkat kerja sama antara warga, kelurahan, dan camat, sampai saat ini tidak ada warga yang mengungsi. Kondisi sudah aman," kata Abdul Kohar.

(bel/jbr)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |