Jakarta -
Presiden PKS Al Muzammil ikut menyoroti insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72, Kelapa Gading. Dia menyoroti dugaan adanya perundungan yang terjadi di balik tindakan pelaku.
"Terkait dengan kasus SMA 72, ini adalah PR kita ya, bagaimana dunia pendidikan harus menjauhkan diri dari praktik-praktik bullying," kata Al Muzammil usai membuka Rakernas PKS di Jakarta Barat, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, banyak pelaku perundungan tidak menyadari kondisi korban yang mungkin sedang menghadapi masalah pribadi atau tekanan di rumah. Karena itu, ia menekankan pentingnya empati dan pendidikan karakter di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kita bully itu kadang kita tidak tahu, ternyata dia sedang susah di rumahnya, punya masalah dengan keluarganya," ujarnya.
Al Muzammil juga mengaitkan peristiwa ini dengan momentum Hari Ayah Nasional, yang diperingati setiap 12 November. Ia berharap seluruh pihak, termasuk orang tua dan pendidik, memperkuat nilai-nilai kasih sayang dan budi pekerti di lingkungan pendidikan.
"Ini juga kita memperingati Hari Ayah. Jadi kita berharap pendidikan kita, Pasal 31 ayat 3 kita sudah jelas, misi pendidikan kita itu iman takwa, alat mulia dan mencerdaskan," ucapnya.
Dia juga mengajak pemerintah untuk meneguhkan kembali nilai dasar pendidikan nasional. Ia berharap dengan begitu ke depan peristiwa seperti di SMAN 72 bisa berkurang.
"Kita berharap Menristek kita, Menteri Pendidikan kita terus menghidupkan tiga pesan ini, tentu dengan pimpinan Pak Prabowo Subianto, dengan program iman takwa, akhlak mulia dan mencerdaskan, semoga hal-hal seperti ini bisa kita kurangi ke depan," kata Muzammil.
"Kita hadirkan anak-anak, didik kita, generasi kita dengan Sekolah Rakyat, dengan Sekolah Garuda kita orang-orang yang secara intelektual baik, secara moralitas baik. Dengan itulah kita maju bangsa kita ke depan," imbuhnya.
Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading terjadi pada Jumat (7/11) hingga menyebabkan 96 orang terluka. Polisi saat ini juga telah mengamankan terduga pelaku yang merupakan salah satu siswa di sekolah tersebut.
(dek/ygs)


















































