RDF Rorotan Diprotes Warga karena Bau, Pramono Hentikan Sementara Uji Coba

6 hours ago 1

Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menghentikan sementara proses commissioning atau uji operasional fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara. Keputusan ini diambil setelah muncul keluhan warga akibat bau menyengat yang diduga berasal dari tumpahan air lindi saat pengangkutan sampah menuju lokasi tersebut.

"Dari hasil commissioning beberapa hari ini, sebenarnya terhadap RDF Rorotan sendiri masyarakat tidak komplain terhadap alatnya. Yang menjadi masalah adalah ketika sampahnya diangkut, truknya itu tidak compact, sehingga air lindinya tumpah dan menyebabkan bau," jelas Pramono di Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan peristiwa itu baru mencuat beberapa hari terakhir, terutama saat curah hujan meningkat. Kondisi tersebut menyebabkan sampah menjadi lebih basah, sehingga air lindi di dalam truk pengangkut meluber ke jalan dan menimbulkan bau tidak sedap di sekitar kawasan Rorotan.

"masyarakat sendiri sebenarnya, ini kan udah berlangsung hampir 3 minggu lebih, hampir 1 bulan, tetapi baru kurang lebih 2, 3 hari terakhir ketika curah hujannya tinggi, sampahnya kemudian mengalami lebih basah dan angkutannya air lindinya tumpah ke mana-mana," ungkapnya.

Untuk mencegah dampak lingkungan lebih lanjut, Pramono telah memerintahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta untuk menghentikan sementara kegiatan commissioning RDF Rorotan. Langkah ini akan berlangsung sampai seluruh armada pengangkut sampah diperbaiki dan dilengkapi sistem penahan air lindi yang kedap.

"Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk sementara commissioning-nya dihentikan terlebih dahulu, dipersiapkan sampai dengan adanya truk yang compact yang bisa membawa sampah ke Rorotan," tuturnya.

Pramono juga memastikan Pemprov DKI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan sampah dan dampak lingkungannya, termasuk meninjau dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) RDF Rorotan.

Dilansir dari Antara, seperti dilihat pada Senin (3/11), warga dari sejumlah perumahan di Jakarta Timur meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghentikan operasional RDF Palnt Rorotan yang tidak mampu memenuhi standard operating procedure (SOP), sehingga berdampak bagi lingkungan dan kesehatan warga.

"Kami mendesak agar RDF Plant Rorotan ditutup atau berhenti beroperasi demi menjaga kesehatan, kenyamanan, dan kualitas lingkungan hidup warga," kata Koordinator Forum Warga yang juga Ketua RT 18 Cakung Timur (Shinano, Mahakam & Savoy JGC) Wahyu Andre Maryono di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, berdasarkan fakta di lapangan, ditemukan adanya pelanggaran SOP dan janji terkait operasional. Pihaknya meminta agar pengelola RDF Plant Rorotan untuk memperbaiki seluruh SOP dan menepati janji yang disepakati saat uji coba RDF Plant, mulai dari menutup rapat pintu gudang atau pabrik saat bongkar muat dan penyimpanan sampah untuk menahan penyebaran bau.

Kemudian, memastikan hanya mobil kompaktor tertutup rapat dan laik jalan yang digunakan untuk mengangkut sampah guna mencegah sampah tercecer dan mengakibatkan tumpahan air lindi di jalanan.

"Operasional fasilitas ini yang hingga saat ini masih menimbulkan dampak negatif dan mengganggu kenyamanan serta kesehatan lingkungan warga," kata Wahyu.

Aktivitas bongkar muat dan penyimpanan sampah di gudang atau pabrik RDF, kata dia, masih menimbulkan bau menyengat yang sangat mengganggu. Warga mendapatkan proses ini tidak dilakukan sesuai dengan SOP yang disepakati yaitu gudang dibiarkan pintunya terbuka.

(bel/dek)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |