Polisi Nego 2 Malam, Tak Ada Kompensasi Evakuasi Bilqis dari Suku Anak Dalam

4 hours ago 1

Jakarta -

Polisi mengungkap proses penyelamatan Bilqis (4), balita korban penculikan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang dijual hingga ke kawasan suku anak dalam (SAD) di Jambi. Polisi bernegosiasi selama dua malam dan berlangsung alot karena beberapa warga SAD sempat menolak menyerahkan.

Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Nasrullah mengatakan tim gabungan berangkat ke Jambi setelah mendapat petunjuk keberadaan Bilqis dari hasil pengembangan kasus. Polisi menempuh perjalanan darat 12 jam ke Kerinci, lalu 4 jam lagi menuju wilayah SAD di Merangin.

"Akhirnya setelah dialog selama 2 malam 1 hari itu, dibantu Polda Jambi, akhirnya kita bisa membawa pulang Bilqis. Bilqis kita amankan di pokoknya di pelosoklah," ujar Nasrullah kepada dilansir detikSulsel, Selasa (11/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasrullah memastikan tidak ada kompensasi atau tebusan selama proses negosiasi dengan SAD. Menurutnya, semua pihak membantu berdasarkan rasa kemanusiaan.

"Tidak ada, tidak ada kompensasi," katanya.

Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar Ipda Supriadi Gaffar mengatakan negosiasi dilakukan kepala suku yang disebut tumenggung dibantu Polres Merangin dan Dinas Sosial. Polisi menunggu di sekitar kawasan wilayah SAD selama proses berlangsung.

"Karena yang negosiasi itu kepala suku. Makanya alot. Perjalanan kepala suku lagi negosiasi ke situ bujuk mereka untuk menyerahkan, ada yang setuju ada yang tidak setuju," bebernya.

Menurut Supriadi, proses negosiasi dimulai sejak Jumat (7/11) malam hingga Sabtu (8/11) malam. Selama dua malam satu hari itu, polisi bersama kepala suku terus berupaya meyakinkan warga SAD agar mau menyerahkan Bilqis.

Baca selengkapnya di sini.

Saksikan Juga Live detikSore!

(eva/idh)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |