Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin dari negara-negara Arab dan Muslim akan berkumpul dalam sebuah demonstrasi persatuan di Doha pada hari Senin (15/9/2025). seminggu setelah serangan Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Hamas di Qatar yang memicu kemarahan luas.
Di antara para pemimpin yang berkumpul pada hari Senin adalah Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan presiden Palestina Mahmud Abbas. Raja Yordania Abdullah II dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif juga akan hadir.
KTT darurat gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam ini berupaya untuk meningkatkan tekanan terhadap Israel, yang telah menghadapi seruan yang meningkat untuk mengakhiri perang dan krisis kemanusiaan di Gaza.
Hamas mengatakan para pejabat tinggi mereka selamat dari serangan udara pekan lalu di sebuah lingkungan di Doha yang menewaskan enam orang dan memicu gelombang kritik, termasuk dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Sudah tiba saatnya bagi komunitas internasional untuk berhenti menggunakan standar ganda dan menghukum Israel atas semua kejahatan yang telah dilakukannya," kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dalam pertemuan persiapan pada akhir pekan, menambahkan bahwa "perang pemusnahan" Israel di Gaza tidak akan berhasil.
Draf pernyataan akhir yang dilihat oleh AFP memperingatkan bahwa "agresi brutal Israel" membahayakan upaya untuk menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.
Israel dan pendukung utamanya, AS, telah mencoba untuk memperluas Abraham Accords yang menjalin hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko pada tahun 2020.
"Serangan pekan lalu dan genosida (dan) pembersihan etnis" Israel... merusak prospek untuk mencapai perdamaian dan hidup berdampingan secara damai di kawasan itu," kata draf pernyataan itu.
Ditambahkan dalam draf tersebut, "Hal itu mengancam semua yang telah dicapai di jalur menuju pembentukan hubungan normal dengan Israel, termasuk perjanjian yang sudah ada dan yang akan datang.
Seorang peneliti hubungan internasional yang berbasis di Saudi, Aziz Algashian, mengatakan banyak orang saat ini sedang menantikan tindakan, bukan hanya retorika dari pertemuan di Doha.
"Kami sudah kehabisan semua bentuk retorika. Sekarang hanya perlu tindakan, dan kita akan lihat apa tindakan itu," katanya."
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertama Kalinya, Negara-Negara Arab Desak Hamas Serahkan Gaza