Jakarta, CNBC Indonesia - Tahun ini diwarnai dengan sejumlah berita mengejutkan dari dunia kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), salah satunya datang dari Eropa.
Perdana Menteri Albania, Edi Rama, secara mengejutkan mengumumkan kehamilan Diella, Menteri Negara Kecerdasan Buatan (AI) pertama di dunia.
Sebagai informasi, Diella bukan manusia, melainkan sistem AI yang dirancang untuk membantu administrasi pengadaan pemerintah Albania.
Diella sendiri memiliki arti 'Matahari' dalam bahasa Albania. Diella ditugaskan untuk mengurus program pengadaan publik, sehingga kebal terhadap suap, ancaman, atau upaya untuk menjilat.
Ia mulanya dirilis pada awal tahun ini sebagai asisten virtual berbasis AI pada platform e-Albania. Platform tersebut membantu warga dan bisnis untuk mengurus dokumen negara.
Mengenakan pakaian tradisional Albania, Diella memberikan bantuan melalui perintah suara dan menerbitkan dokumen dengan stempel elektronik, sehingga mengurangi penundaan birokrasi.
Pemberian kontrak pemerintah ke swasta telah lama menjadi sumber skandal korupsi di Albania. Menurut para ahli, negara Balkan tersebut merupakan pusat bagi geng-geng mafia yang berusaha mencuci uang mereka dari perdagangan narkoba dan senjata di seluruh dunia. Korupsi merajalela di Albania.
Citra tersebut mempersulit upaya Albania untuk bergabung dengan Uni Eropa, yang ingin dicapai Rama pada tahun 2030, tetapi menurut para analis politik terlalu ambisius.
Pemerintah tidak memberikan perincian tentang pengawasan manusia yang mungkin ada terhadap Diella, atau membahas risiko bahwa seseorang dapat memanipulasi bot AI.
Tidak semua orang yakin soal Diella. Seorang pengguna Facebook berkata: "Bahkan Diella akan dikorupsi di Albania."
Pengguna lain berkata: "Pencurian akan terus berlanjut dan Diella akan disalahkan."
Hamil 83 Anak Sekaligus
Rama mengatakan Diella kini "hamil" 83 anak sekaligus yang berbentuk asisten digital untuk membantu masing-masing anggota parlemen dari Partai Sosial.
"Kami mengambil risiko hari ini dengan Diella. Namun, prosesnya berjalan baik. Jadi, untuk pertama kalinya Diella hamil dengan 83 anak," kata Rama dalam gelaran Global Dialogue (BGD) di Berlin, Jerman, dikutip dari IndianExpress.
Lebih lanjut, Rama menjelaskan peran dari asisten-asisten digital yang disebut sebagai 'anak-anak' Diella tersebut. Masing-masing akan bertugas membantu para anggota parlemen yang berpartisipasi dalam sidang parlemen.
Anak-anak Diella akan mencatat seluruh jalannya rapat serta memberikan saran kepada para anggota parlemen. Seluruh asisten digital itu akan memperoleh pengetahuan langsung dari sistem induknya, yakni Diella.
Langkah pemerintah Albania ini menunjukkan perubahan besar dalam tata kelola pemerintahan seiring pesatnya popularitas AI. Teknologi ini tak hanya mendisrupsi berbagai sektor industri, tetapi kini juga mulai masuk ke ranah pemerintahan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]


















































