Lengkap! Ini 10 Hal Hasil Negosiasi Tarif Dagang Indonesia dengan AS

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia memulai langkah diplomasi cepat menyusul kebijakan tarif baru yang diterapkan Amerika Serikat (AS). Lewat pertemuan langsung dengan US Trade Representative (USTR) dan Department of Commerce di Washington, Indonesia berhasil menyampaikan sejumlah poin penting dalam negosiasi dagang bilateral.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, negosiasi berlangsung hangat dan konstruktif. Kedua negara telah menyepakati format kerja sama yang akan dibahas tuntas dalam waktu 60 hari ke depan.

Berikut 10 poin hasil awal negosiasi tarif dagang RI-AS, sebagaimana konferensi dari daring yang disampaikan pemerintah langsung dari AS Kamis waktu setempat atau Jumat (18/4/2025) waktu RI:

1. Komitmen Indonesia Meningkatkan Impor Energi dari AS

RI menyampaikan rencana pembelian gas alam cair (LNG) dan minyak mentah (sweet crude oil) sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan perdagangan.

2. Peningkatan Impor Produk Agrikultur AS

Indonesia siap memperluas impor gandum dan produk hortikultura dari AS, yang selama ini jadi ekspor andalan Negeri Paman Sam.

3. Fasilitasi Investasi Perusahaan AS di RI

Pemerintah Indonesia menjanjikan percepatan perizinan dan kemudahan investasi bagi perusahaan AS yang ingin memperluas bisnis di Tanah Air.

4. Kerja Sama Strategis Mineral Kritis (Critical Minerals)

Indonesia menawarkan kolaborasi dalam pengelolaan dan hilirisasi mineral penting, termasuk dalam rantai pasok global yang berkelanjutan.

5. Kemitraan SDM dan Ekonomi Digital

RI mendorong penguatan kerja sama dalam bidang pendidikan, teknologi, ekonomi digital, dan pengembangan talenta di sektor sains dan engineering.

6. Evaluasi Tarif Produk Ekspor RI yang Terlalu Tinggi

Indonesia menyoroti lonjakan tarif bea masuk yang kini mencapai hingga 47% untuk produk tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, dan udang. Pemerintah menekankan perlunya kesetaraan tarif dengan negara pesaing.

7. Kesepakatan Menyusun Kerangka Kerja Sama dalam 60 Hari

Kedua negara sepakat untuk merumuskan format kemitraan perdagangan dan investasi, serta penyusunan peta jalan final dalam waktu dua bulan ke depan.

8. Relaksasi TKDN Dibahas

AS meminta relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Pemerintah RI tengah merancang ulang format TKDN menjadi berbasis insentif, bukan pembatasan, untuk mendorong efisiensi dan inovasi, tanpa melemahkan posisi industri dalam negeri.

9. Pemerintah Siapkan Paket Deregulasi

Indonesia menyiapkan paket ekonomi dan deregulasi komprehensif untuk industri yang terdampak tarif, seperti industri padat karya dan perikanan. Tiga satgas telah dibentuk untuk fokus pada efisiensi, daya saing, dan deregulasi.

10. Dorong Diversifikasi Pasar Ekspor

Pemerintah menegaskan akan mengurangi ketergantungan pada pasar AS (saat ini sekitar 10% dari total ekspor), dan mulai menjajaki pasar alternatif seperti Meksiko, Inggris, Uni Eropa, dan negara ASEAN lainnya.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jalan Terjal Indonesia Negosiasi Tarif Trump

Next Article Video: "Selamatkan Diri" Dari Perang Dagang Trump 2.0, RI Harus Apa?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |