Korban Ledakan SMAN 72 Alami Gendang Telinga Bolong, Begini Peluang Pulihnya

3 hours ago 1

Jakarta -

Insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading menyebabkan puluhan korban mengalami luka, terutama gendang telinga pecah. Dokter berbicara peluang sembuh bagi korban yang mengalami gendang telinga pecah.

"Memang tidak akan pulih 100 persen tidak akan sempurna namun misalnya terjadi bolong apabila ditangani lebih awal ya, dalam 2 minggu atau golden period-nya maka peluangnya untuk berhasil lebih baik, itu yang sedang kita usahakan agar itu bisa berjalan dengan cepat," kata Dirut RS Cempaka Putih Pradono Handojo kepada wartawan di RSI Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pradono menjelaskan saat ini ada 11 korban ledakan yang masih menjalani perawatan di RSI Cempaka Putih. Adapun 90 persen korban mengalami trauma pendengaran.

"Beberapa sudah (diperiksa) tapi kan ini jumlahnya cukup banyak ya karena bukan saja yang 11 nih, kan ada juga yang kemarin kondisinya baik terus pulang dan berobat ke poli dan kemudian sekarang kita usahakan endoskopi tadi," katanya.

Pradono menjelaskan gendang telinga korban dapat menutup secara alamiah jika kondisi bolongnya hanya 50 persen. Namun, jika kerusakan gendang telinga mencapai 100 persen, akan sulit untuk ditangani.

"Kita mau mengerjakannya secara hati-hati dan terstruktur dan sistematis nanti setelah itu rencana yang kita akan mengumpulkan para ibu-ibunya untuk bisa kita berikan informasi, sehingga nanti bisa dilakukan penanganan yang terarah secepatnya besok, selambatnya lusa," jelas dia.

Sementara itu, korban yang dirawat di ruangan ICU menderita luka bakar parah. Pradono menuturkan luka bakar korban berada dalam kategori grade tiga atau serius.

"Ya, tadi disampaikan itu sekitar 28 persen ya lokasinya dan itu cukup banyak. Beberapa itu termasuk grade tiga ya," kata dia.

Dia menyebut efek jangka panjang luka itu umumnya tak akan sembuh kembali secara alami. Nantinya korban akan dibantu dengan tindakan medis untuk mengembalikan kulitnya.

"Kalau dibiarkan untuk sembuh secara alami biasanya tidak bisa dan terjadi namanya sebuah scar tissue ya atau sicatrix, dan itu bisa menimbulkan bukan saja masalah kosmetik tapi juga masalah fisiologik dan biasanya dilakukan skin grafting atau tandur kulit diambil dari tempat yang lain dan kemudian dipindahkan," ungkap dia.

(idn/idn)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |