Dukung Ketahanan Pangan, Pemkab Banyuwangi Kembangkan Beras Biofortifikasi

12 hours ago 4

Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengembangkan beras biofortifikasi (beras bernutrisi) dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Diketahui, beras biofortifikasi merupakan padi yang dibudidayakan dengan cara meningkatkan kandungan gizinya.

Beras ini mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti Vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), zat besi, dan zinc, sehingga baik untuk dikonsumsi, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

"Upaya ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Selain mendukung ketahanan pangan, pengembangan beras bernutrisi juga memperkuat pembangunan SDM. Harapannya kualitas gizi masyarakat semakin meningkat. Selain itu juga bisa menekan bahkan mencegah stunting," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ipuk menambahkan, beras biofortifikasi diproduksi melalui modifikasi genetik tanaman padi untuk meningkatkan kandungan gizi. Pengembangan beras ini pun dilakukan Pemkab Banyuwangi bersama produsen pertanian ramah lingkungan yang berbasis di Banyuwangi, Pandawa Agri Indonesia, Danone Indonesia dan Bulog Banyuwangi.

Sementara itu CEO Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa Putra, menjelaskan saat ini pengembangan beras biofortifikasi dilakukan di lahan seluas 60 hektare dengan melibatkan puluhan petani. Lahan tersebut tersebar di sejumlah wilayah, seperti Kecamatan Blimbingsari, Licin, Glagah, Singojuruh, dan Sempu.

"Tahun 2026 akan kami perluas hingga 500 hektare dengan melibatkan 100-an petani," kata Kukuh.

Dalam pelaksanaannya, pihaknya melakukan pendampingan dari hulu ke hilir kepada para petani, mulai penyiapan benih, pengolahan lahan, proses budidaya, hingga perlakuan pasca panen. Dengan pendampingan tersebut, produktivitas tanaman padi bisa ditingkatkan hingga 15 persen.

Kukuh menambahkan, dalam proses budidaya padi biofortifikasi, pihaknya juga konsisten menerapkan pertanian ramah lingkungan. Beberapa di antaranya dengan melakukan pemupukan berimbang dan rasional, menggunakan decomposer jerami untuk meningkatkan bahan organik tanah, serta menerapkan sistem pengairan basah kering untuk menekan emisi gas rumah kaca.

"Selain hemat biaya, teknik pertanian ini juga lebih ramah lingkungan," pungkasnya.

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |