Xi Jinping Panas, China Larang Warganya ke Jepang

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan diplomatik antara China dan Jepang meningkat tajam. Hal ini terjadi setelah pemerintah Presiden Xi Jinping mengeluarkan peringatan kepada warganya untuk menahan diri dan tidak bepergian ke Jepang.

Langkah ini diambil sebagai respons atas komentar Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi mengenai kedaulatan Taiwan. Kementerian Luar Negeri China merilis aturan sejak Jumat lalu.

Mengutip CNN International, Senin (17/11/2025), China mengeluarkan pernyataan yang menyebut Jepang telah memberikan "komentar provokatif yang terang-terangan baru-baru ini mengenai Taiwan". Hal itu telah merusak suasana pertukaran antar-masyarakat dan "menciptakan risiko tambahan terhadap keselamatan dan keamanan warga negara China di Jepang".

"Maka itu, kami mengingatkan warga negara China untuk menahan diri mengunjungi Jepang untuk sementara waktu," tambah pernyataan itu.

Langkah ini dilihat sebagai balasan paling substantif Beijing terhadap pernyataan Takaichi. Sebelumnya, PM wanita pertama itu menanggapi pertanyaan di parlemen dengan mengatakan bahwa "serangan China terhadap Taiwan akan dianggap sebagai situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang" dan oleh karena itu "Jepang dapat memicu respons militer dari Tokyo".

Beijing memandang Taiwan sebagai wilayahnya dan merupakan "garis merah" dalam hubungan luar negeri. Meski Taipe mmiliki pemerintahan sendiri, pernyataan tersebut dianggap China tidak dapat ditoleransi.

Sektor Pariwisata Terancam


Peringatan perjalanan ini membuat sektor pariwisata Jepang berpotensi terpukul signifikan. Berdasarkan data resmi yang dikutip oleh NHK, hampir 7,5 juta wisatawan dari China mengunjungi Jepang antara Januari hingga September tahun ini, jauh lebih banyak dari negara atau wilayah lain mana pun.

Tak lama setelah pengumuman tersebut, sejumlah maskapai penerbangan besar China, termasuk Air China, China Eastern, dan China Southern, segera menerbitkan pemberitahuan yang menawarkan pengembalian dana atau perubahan gratis untuk tiket penerbangan tertentu ke Jepang. Secara terpisah, Kementerian Pertahanan China turut melontarkan peringatan keras menyatakan bahwa Jepang akan "menderita kekalahan telak" jika berani melakukan intervensi militer di Selat Taiwan.

Insiden ini terjadi kurang dari dua minggu setelah Takaichi dan Xi Jinping bertemu dan sepakat untuk membangun hubungan yang stabil dan konstruktif. Kedua negara kini terlibat dalam protes diplomatik, di mana masing-masing pihak telah memanggil duta besar negara lawannya.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article China Pening karena Peta, 60.000 Disita-Disebut Pecah Belah Bangsa

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |