Wakapolri Bakal Tinjau Penanganan Bencana di Sumatera Hari Ini

2 hours ago 3

Jakarta -

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo bakal meninjau kembali penanganan pasca bencana di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hari ini. Dedi akan mengecek langsung kebutuhan untuk percepatan pemulihan pascabencana di tiga wilayah tersebut.

"Hari ini saya bersama tim berangkat langsung ke Medan, nanti saya anev di Posko di Medan," kata Dedi dalam apel pemberangkatan personel di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian besok saya ke Aceh Utara langsung on the spot, cek semua kepentingan-kepentingan, kebutuhan-kebutuhan anggota apa yang mendasar, yang mendasar yang harus segera saya penuhi," lanjutnya.

Dengan begitu, Dedi berharap operasional kepolisian dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman masyarakat dapat berjalan optimal.

Dedi menyampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya memperkuat pasukan kemanusiaan, khususnya di wilayah Aceh.

"Kemudian setelah itu, saya bersama tim langsung ke Aceh Tamiang. Di Aceh Tamiang akan saya cek juga, khususnya atensi Bapak Kapolri untuk Aceh Tamiang, tolong Aceh Tamiang diperkuat jumlah anggota kita, jumlah sarana prasarana pendukung apa yang dibutuhkan," ucapnya.

Termasuk mengenai berbagai peralatan pendukung mitigasi bencana seperti alat berat, sarana distribusi logistik, serta dukungan penyediaan air bersih. Dedi menyebut akan kembali mencatat seluruh kebutuhan di lapangan.

"Kemudian dapur lapangan, air bersih, ya kemudian pelayanan kesehatan juga harus dicek. Nanti kita akan coba cek kebutuhan-kebutuhan yang harus saya penuhi dari Jakarta," tutur Dedi.

Di sisi lain Dedi menyebut Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi (Astamaops), Komjen Mohammad Fadil Imran telah menyusun strategi mempercepat pemulihan wilayah pascabencana. Terlebih, lanjut dia, bulan Ramadhan jatuh pada Februari 2026.

"Sehingga ketika nanti masuk tahun depan, di Januari 2026, kita jauh lebih siap. Secara personel kita siap, secara peralatan pendukung kita siap, ya dan kebutuhan-kebutuhan apa dalam satu bulan ke depan ini yang kita butuhkan, kita persiapkan semuanya," tutur Dedi.

"Nanti kita desain lagi menjelang bulan suci Ramadan. Di Februari sudah dipersiapkan semuanya oleh Pak Astamaops, ini kebutuhan-kebutuhan mendesak apa. Tempat-tempat ibadah, wajib. Nanti kita bersama-sama kolaborasi, sinergi dengan semua pihak untuk segera kita persiapkan," pungkasnya.

Sebagai informasi, BNPB mencatat korban tewas akibat bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bertambah menjadi 1.135 orang. Selain itu, ada 489,6 ribu orang yang masih mengungsi.

Dilihat dari situs resmi BNPB, Jumat (26/12/2025) pukul 09.40 WIB, jumlah korban tersebut berasal dari 52 kabupaten/kota di tiga provinsi yang terdampak. Selain itu, ada 173 orang yang masih hilang.

Korban tewas tertinggi berada di Aceh Utara dengan jumlah 205 orang. Berikut data korban tewas dari 10 kabupaten-kota dengan jumlah korban tertinggi berdasarkan data BNPB:

Aceh Utara: 205 orang
Agam: 191 orang
Tapanuli Tengah: 133 orang
Aceh Tamiang: 88 orang
Tapanuli Selatan: 88 orang
Aceh Timur: 57 orang
Sibolga: 55 orang
Bireuen: 38 orang
Tapanuli Utara: 36 orang
Padang Pariaman: 35 orang

Jumlah korban tewas, hilang, dan pengungsi dapat berubah seiring proses pendataan yang dilakukan. Pemerintah saat ini berupaya memperbaiki berbagai fasilitas publik yang rusak akibat bencana. Selain itu, pemerintah juga sedang membangun hunian sementara dan hunian tetap bagi warga terdampak bencana.

Lihat juga Video 'Update Korban Bencana Sumatera: 1.135 Meninggal, 173 Hilang':

(rdp/rdp)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |