Kebohongan Sunardi (40), tersangka pembunuh dua wanita di Cibarusah, Kabupaten Bekasi terkuak. Sunardi diketahui membunuh wanita pegawai koperasi berinisial SP dan juga istrinya sendiri, AM dalam rentang waktu yang berbeda.
Sunardi pada awalnya mengaku membunuh istrinya, AM, dengan alasan sang istri berselingkuh dengan pria lain. Tetapi belakangan, Sunardi akhirnya mengakui motif sebenarnya membunuh istrinya karena masalah sertifikat tanah.
AM dibunuh Sunardi pada 2022 silam. Pembunuhan AM ini terkuak setelah Sunardi ditangkap atas pembunuhan SP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasad SP ditemukan pada Senin, 3 Februari 2025 siang. Korban ditemukan di salam lemari dan terbungkus seprai.
Korban datang ke rumah Sunardi untuk menagih utang. Sunardi lalu menjerat korban dengan kerudung hingga tewas.
Dari situ, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Hasil olah TKP kemudian terungkap temuan kerangka manusia di dalam septic tank di belakang rumah Sunardi.
Usut punya usut, kerangka manusia itu ternyata adalah AM, istri Sunardi. Sunardi mengakui membunuh istrinya itu pada 2022 silam.
Bohong soal Motif Bunuh Istri
Sunardi ternyata berbohong soal motifnya membunuh istri. Kebohongan ini terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan mendalam terhadapnya.
Bukan karena cemburu lantaran membunuh istri, tapi ternyata Sunardi membunuhnya karena ditagih sertifikat tanah. Sertifikat tanah miliknya itu dia agunkan ke bank.
"Sebenarnya selingkuh itu cuma dijadikan alasan awal ke polisi. Tapi setelah kita periksa mendalam, ya alasan sebenarnya itu," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa saat dihubungi, Jumat (7/2).
Sunardi ternyata membunuh istrinya lantaran ditagih sertifikat tanah yang dijaminkannya ke bank. Sunardi menjaminkan sertifikat tanah milik AM seharga Rp 50 juta.
"Iya betul, menjaminkan sertifikat ke bank tepatnya, Rp 50 juta. Ya, termasuk alasannya membunuh ya itu karena panik, diminta balik nama dan diminta sertifikatnya itu," ujarnya.
Lantas ke mana duit hasil gadai sertifikat itu? Baca di halaman selanjutnya
Duit Gadai Dipakai Foya-foya
Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa. (Wildan Noviansah/detikcom)
"Istrinya itu bukan nagih, istrinya itu hanya tanya sertifikatnya gimana, karena minta dibalikin nama untuk anaknya. Tapi kan sama pelakunya kan belum dibayar di bank. Gimana mau balikin nama, wong sertifikat masih dijaminkan di bank swasta di wilayah sini," imbuhnya.
Sunardi mengakui bahwa sertifikat itu telah digadaikan senilai Rp 50 juta. Sementara uangnya habis dipakai foya-foya.
"Kalau pengakuan Tersangka, dibuat senang-senang, dibuat foya-foya. Dibuat foya-foya aja, buat beli barang, karaoke, buat senang-senang," sambungnya.
Kedua Korban Tewas Dijerat Kerudung
Polisi mengungkap aksi keji Sunardı membunuh istrinya, AM, dan pegawai koperasi, SP. Keduanya tewas dijerat dengan kerudung.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengungkap AM dibunuh Sunardi pada 2022 karena cemburu dan menuding istrinya berselingkuh dengan pria lain.
"Saudari AM yang pada saat itu berstatus sebagai istrinya dan karena adanya cekcok, kemudian pelaku jerat menggunakan jilbab dan dikubur di dalam (septic tank)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar saat dihubungi, Jumat (7/2).
Ternyata, aksi keji Sunardi berlanjut dan melakukan pembunuhan terhadap wanita pegawai koperasi berinisial SP. Jenazah SP ditemukan pada Senin (3/2) siang dengan kondisi disimpan dalam lemari dan dibungkus seprai.
"(Korban SP) dijerat pakai kain kerudung korban. (bekas luka) di leher (bekas jeratan)," lanjut Onkoseno.
Simak di halaman selanjutnya: pengakuan Sunardı
Pengakuan Sunardi
Polisi membongkar septic tank berisi kerangka istri Sunardi, yang juga pembunuh pegawai koperasi (dok. Istimewa)
"Di peristiwa pertama yang dia membunuh istrinya itu dia pun takut. Sebenarnya dia pengin lapor polisi tapi dia takut," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa kepada wartawan, Jumat (7/2).
Sunardi mengaku menyesali perbuatannya tersebut. Dia juga mengaku kerap berdoa di atas septic tank tempat dia menguburkan istrinya.
"Karena pengakuan tersangka pun kalau dia pulang itu, dia selalu baca yasin di atas 'makam', di atas septic tank," ujarnya.
Sunardı saat ini telah ditahan polisi atas pembunuhan keji itu. Dia kini mengaku menyesal setelah membunuh istri dan juga pegawai koperasi.
"Pada saat saya interogasi dia sih ada banyak cerita, banyak mengatakan tentang penyesalannya dia," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa kepada wartawan, Jumat (7/2).
Sunardı saat ini menghadapi proses hukum atas pembunuhan keda korban tersebut. Hasil pemeriksaan, polisi mengungkap Sunardi dinyatakan sehat jasmani dan rohani dan bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu