Subsidi Air Bersih Jakarta Capai Rp 66 M, Tahun Depan Naik 2 Kali Lipat

3 hours ago 1

Jakarta -

Direktur Utama PAM Jaya Arif Nasrudin mengatakan subsidi air bersih yang digelontorkan mencapai Rp 66 miliar tahun ini. Subsidi itu akan meningkat menjadi Rp 111 miliar pada tahun depan.

"Tidak main-main. Tahun ini kita mencapai angka Rp 66 miliar untuk melakukan subsidi, cross subsidi. Tahun depan, itu sampai Rp 111 miliar," ucap Arief pada Minggu (9/11/2025).

Ia menjelaskan subsidi itu digelontorkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah melalui program Kartu Air Sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak ada yang kita naikkan tanpa Pergub. Justru kita bantu masyarakat lewat program Kartu Air Sehat," ucapnya.

Arif menjelaskan, Kartu Air Sehat diberikan kepada pelanggan di kelompok 2A1 dan 2A2, yaitu masyarakat berpenghasilan rendah di Jakarta. Mereka hanya dikenakan tarif Rp 1.000 per meter kubik atau setara Rp 1 per liter air.

"Ini tarif termurah di Indonesia," katanya.

Arif pun meluruskan adanya kesalahpahaman di publik soal isu kenaikan tarif air yang sempat beredar. Menurutnya, hal itu muncul akibat migrasi sistem data pelanggan yang sedang dilakukan PAM Jaya.

Dalam proses itu, sebagian pelanggan sempat terklasifikasi salah, sehingga muncul anggapan tarif naik.

"Memang sistemnya sedang kita rapikan, ada re-opname pelanggan. Mungkin ada yang terdampak karena data belum ter-update," jelasnya.

Program subsidi ini, lanjut Arif, menjadi bentuk nyata kepedulian PAM Jaya kepada masyarakat kecil. Arif juga menegaskan bahwa PAM Jaya tidak berorientasi komersial, meskipun sedang bersiap mengubah status hukum menjadi Perseroda (Perusahaan Perseroan Daerah).

"Kami sangat peduli, karena air bersih ini hak dasar warga. Jadi, kalau ada yang benar-benar perlu dibantu, kami bantu," ujarnya.

"Tujuannya bukan cari untung, tapi memperkuat tata kelola agar keputusan tidak personal dan kinerja lebih profesional," imbuhnya.

(rdp/rdp)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |