Said Abdullah Paparkan Agenda Kerakyatan PDIP Jatim hingga 2030

4 hours ago 3

Surabaya -

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur terpilih Said Abdullah memaparkan sejumlah agenda strategis partai yang akan menjadi fokus kerja PDIP Jatim hingga 2030. Program tersebut menyasar penguatan basis kerakyatan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penyiapan generasi muda sebagai motor pembangunan.

Said menegaskan kepemimpinan PDIP Jatim periode 2025-2030 harus bekerja dengan best effort agar seluruh gagasan partai tidak berhenti sebagai narasi, tetapi benar-benar membumi dan berdampak nyata bagi rakyat.

"Ke depan kami perlu best effort, supaya apa yang saya sampaikan dalam sambutan tadi benar-benar membumi. Target kami, PDIP Jatim bisa menambah dukungan hingga 5 juta anggota," ujar Said dalam sambutannya pada Konferda PDIP Jatim di Surabaya, Sabtu (20/12/2025)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Said menilai Jawa Timur memiliki tantangan demografi besar, terutama dengan dominasi generasi produktif. Berdasarkan data BPS Jawa Timur, Generasi Z dan Generasi Alpha mencapai sekitar 11,7 juta jiwa atau 27,8 persen dari total penduduk.

"Gen Z dan Alpha pada pemilu 2029 akan cukup besar porsinya sebagai pemilih di Jawa Timur," kata Said.

Untuk menjawab tantangan tersebut, PDIP Jatim menyiapkan inisiatif Youth Venture Fund (YVF), yakni skema dukungan permodalan dan peningkatan keterampilan bagi generasi muda. Program ini ditargetkan mampu merekrut hingga 50 ribu anak muda dan melahirkan 50 ribu usaha rintisan baru hingga 2030.

"Sederhananya, kita ingin membentuk modal abadi untuk bantuan usaha anak anak gen z dan alpa di Jawa Timur," ujarnya.

Selain pemilih muda, Said juga menyoroti persoalan generasi milenial atau Gen Y yang terdampak pemutusan hubungan kerja dan pergeseran lapangan kerja. Ia meminta kader PDIP yang duduk sebagai kepala daerah dan anggota legislatif mendorong reformasi struktural daerah serta memperluas investasi industri, terutama di wilayah tengah Jawa Timur seperti Jombang, Nganjuk, dan Ngawi.

"Pertumbuhan industri di daerah menjadi kunci penyelamat terhadap para pengangguran, yang sesungguhnya sebagian dari mereka punya skil, hanya karena ekosistemnya kurang mendukung," jelasnya.

Tak hanya sektor ekonomi, Said menegaskan kesiapsiagaan bencana menjadi agenda penting PDIP Jatim. Mengingat Jawa Timur termasuk wilayah rawan bencana, partai diminta hadir secara nyata melalui penguatan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) di seluruh daerah.

"Ukuran kinerja Baguna ke depan adalah kecepatan SAR dan kehandalan tanggap bencana," tegasnya.

Ia juga meminta seluruh kepala daerah dan fraksi PDIP di DPRD untuk mengarusutamakan konsep Disaster Risk Reduction (DRR) dalam perencanaan pembangunan dan APBD, guna meminimalkan dampak bencana terhadap masyarakat.

Syarat semua program prioritas diatas, lanjutnya bisa berjalan bila penataan oranisasi kepartaian berjalan baik. Kemudian kepemimpinan yang solid sangat diperlukan dari level DPD hingga ranting se Jawa Timur.

"Tidak ada manuver manuver politik yang kontraproduktif. Kami menginginkan kepengurusan kita kali ini adalah kepengurusan zaken, yakni profesional, dengan pola kerja yang terukur," ungkapnya.

(akn/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |