Jakarta -
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan proyek normalisasi Sungai Ciliwung kerap menimbulkan pro dan kontra. Meski demikian, katanya, normalisasi Ciliwung sangat penting.
"Persoalan normalisasi Kali Ciliwung ini kan pro-kontra, dulu zaman Pak Ahok ada, tiba-tiba nggak ada," kata Pramono dalam acara Wartalks di Ruang Pola, Balai Kota Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Pramono mengatakan Kali Ciliwung berkontribusi 40% terhadap banjir di Jakarta. Dia berkomitmen melanjutkan program normalisasi Ciliwung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu penanganan banjir di Jakarta itu ya normalisasi Kali Ciliwung. Karena Ciliwung memberikan kontribusi 40% terhadap banjir Jakarta," jelasnya.
Pramono mengatakan salah satu yang sering menjadi sorotan ialah pembebasan lahan. Dia mengatakan banyak warga yang sudah dipindah ke rumah susun malah balik ke bantaran kali.
"Memang pasti akan ada keramaian sedikit untuk membebaskan orang yang dulu sudah kembali ke rumah susun yang disediakan, kemudian kembali lagi ke bantaran Kali Ciliwung," ujarnya.
Pramono mengatakan dirinya telah menandatangani empat penetapan lokasi untuk proyek ini. Dia berharap proses normalisasi bisa berjalan lancar.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Jakarta Nomor 344 Tahun 2025 terkait normalisasi Kali Ciliwung. Dalam Kepgub tersebut, Pemprov akan membebaskan lahan seluas sekitar 67.270 meter persegi di dua kelurahan.
(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini