Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto meyakinkan pengusaha bahwa pemerintah dan swasta berada dalam satu kapal untuk kepentingan ekonomi Indonesia. Khususnya dalam menghadapi tekanan tarif importasi baru dari Amerika Serikat.
"Karena kita ini satu kapal. Pemerintah tidak bisa berbuat semuanya, bahkan investasi paling besar adalah dari swasta," kata Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi, di Menara Mandiri, Jakarta, dikutip Kamis (10/4/2025).
Prabowo menerangkan bahwa Indonesia merupakan negara besar, memiliki mineral strategis, dan daya saing. Ia meyakinkan bahwa Indonesia memiliki cukup kekuatan untuk melakukan negosiasi dengan pihak Amerika Serikat terkait tarif impor baru ini.
"Jadi kita dalam negosiasi, kita juga bukan tidak punya kiat-kiat yang cukup meyakinkan," kata Prabowo.
Prabowo sudah menugaskan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan untuk melakukan negosiasi. Salah satu strategi yang dijalankan adalah dengan menutup defisit perdagangan AS dengan Indonesia.
Prabowo menyebut cara ini adalah "pak pok" atau tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
"Presiden ngomong Pak Pok boleh ya? Saya tawarin mereka Pak Pok, surplus kita US$ 17 miliar. Kita akan beli dari Amerika. Kita bukan negara miskin, kita bisa beli US$ 17 miliar dari Amerika," kata Prabowo.
Nantinya RI bisa melakukan importasi barang dari AS yang dibutuhkan di Indonesia seperti LPG, BBM, alat pertambangan seperti rig drilling.
"Apa yang kita butuh dari Amerika? Kita butuh LPG, 8 miliar dolar kita butuh, 9 miliar, kita butuh minyak, BBM, kita bisa import lagi, 9 miliar dolar lagi Kita butuh membuka 10 ribu sumur lama, dengan teknologi baru Jadi mungkin 3-4 item ke delay, saya kadang-kadang terlalu cepat bicara, kapas, pesawat terbang," kata Prabowo.
Sebelumnya Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanyakan mengenai antisipasi pemerintah dalam penerapan tarif importasi Trump. Menurutnya pihak AS ingin melihat bagaimana cara menurunkan defisit perdagangannya dengan Indonesia yang mencapai US$ 17 miliar.
"AS ingin melihat bagaimana menurunkan defisit, berapa yang bisa diimpor, kapan impornya ini tugas kami di swasta," kata Shinta.
Untuk itu ia meminta langsung kepada Presiden untuk pengusaha melakukan importasi oleh industri dalam negeri tanpa ada pihak ketiga.
"Tapi kami mohon ini langsung diimpor oleh industri tidak ada di pihak ketiga," katanya.
(emy/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Bikin Pasar Gonjang-ganjing, Prabowo Gelar Sarasehan
Next Article 50 Pengusaha Raksasa Amerika Temui Prabowo, Sampaikan Hal Ini