Petani Sumsel Tewas Dikejar Maling di Lahan Sendiri, Keluarga Lapor Bareskrim

2 weeks ago 13

Jakarta -

Petani sawit berinisial N (44) di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, tewas usai dikejar massa bersenjata api di lahan milik sendiri. Komplotan itu diduga merupakan pencuri sawit atau akrab disebut 'Ninja Sawit'.

Peristiwa itu dilaporkan oleh keluarga korban ke Bareskrim Polri. Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/34/V /2025/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 20 Januari 2025.

Pengacara keluarga korban, Ivin Aidyan Firnandez, menjelaskan kronologi kasus itu. Dia mengatakan korban tewas akibat kekerasan yang dilakukan komplotan pencuri dengan senjata tajam hingga senjata api rakitan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ke sini melaporkan adanya dugaan tindak pidana pembunuhan. Korban meninggal akibat diserang oleh sekelompok massa yang menggunakan senjata tajam dan senjata-senjata api ketika sedang memanen di kebun sawit miliknya," kata Ivin kepada wartawan, Selasa (21/1/2025).

Ivin menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Minggu, 12 Januari 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu korban tengah memanen sawit di kebunnya, lalu diserang sekelompok orang dengan membawa senjata api rakitan.

Karena ketakutan, korban melarikan diri. Korban, kata dia, berlari kurang lebih sejauh dua kilometer hingga dia kelelahan dan akhirnya meninggal dunia.

"Karena ketakutan, almarhum ini berlari. Kemudian setelah berlari, dia kejar. Mungkin ada 1-2 kilo setelah berlari, menyeberang kanal 2 kali, akhirnya almarhum ini meninggal karena kelelahan," tutur Ivin.

"Pelaku-pelaku yang mengejar almarhum, yang berkeinginan membunuhnya, sambil berteriak 'membunuh-membunuh' dan menembak ke depan, menembak ke arah, itu yang kita laporkan ke Bareskrim Polri," imbuhnya.

Kakak korban, Halinah (47), melaporkan penyerangan berujung hilangnya nyawa adiknya itu Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Dia berharap keadilan atas kasus yang menewaskan adiknya

"Saya memperjuangkan keadilan untuk adik saya. Adik saya meninggal di lahan dia sendiri, sudah ada saksi dan bukti adanya dikejar-kejar hingga terjadi kematian," ujar Halina.

"Saya meminta pada Bapak Prabowo langsung karena saya yakin Bapak Prabowo Presiden yang sangat adil dan bijaksana akan memperjuangkan hak atas adik saya, bapak Kapolri juga insyaallah," imbuhnya.

(ond/ygs)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |