Jakarta -
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menghadiri wisuda 70 mubaligh muda dalam acara Wisuda Koordinasi Dakwah Islam (KODI) Provinsi DKI Jakarta. Pramono menekankan pentingnya peran para dai dalam menjaga wajah keumatan Jakarta agar tetap sejuk dan menenteramkan.
Ia juga mengingatkan para mubaligh muda agar tidak tergoda popularitas dan tetap menjaga keikhlasan dalam berdakwah.
"Seringkali godaan terbesar itu ketika namanya melambung terlalu tinggi. Jangan sampai panggung depan dan panggung belakang berbeda. Di depan bicara moralitas, pulang naik mobil mewah, ini tidak boleh terjadi," kata Pramono di hadapan para wisudawan di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Rabu (9/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pramono juga mengaku rutin belajar agama, salah satunya dengan mendengarkan ceramah Gus Baha lewat YouTube. Ia berpesan agar para dai tidak pernah berhenti belajar dan terus memperdalam ilmu agama di tengah kemajuan teknologi.
"Saya sendiri seminggu bisa empat-lima kali mendengarkan ceramah Gus Baha. Saya anggap diri saya santri beliau. Jadi jangan pernah berhenti belajar," ujarnya.
Pramono berharap para mubaligh muda ini dapat menjadi wajah kesejukan Jakarta. Ia optimistis di antara mereka kelak akan lahir kyai besar yang membawa syiar Islam yang menenteramkan, bukan sekadar menjadi selebriti dai.
"20 tahun lagi saya yakin di antara saudara ada yang jadi kyai besar, mubaligh besar yang ditunggu ceramahnya di mana-mana. Tapi jangan sampai kedalaman agamanya kurang lalu malah jadi seleb dai," ungkapnya.
Ia menegaskan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mendukung KODI dan para dai dalam menjalankan syiar Islam yang rahmatan lil alamin di Ibu Kota.
"Mudah-mudahan saudara-saudara sekalian menjadi kebanggaan keluarga, umat, dan ikut mewarnai wajah Jakarta sebagai kota global yang tetap berbudaya dan religius," pungkasnya.
Simak juga Video 'Jakarta Akan Salurkan Air Bersih untuk Bekasi':
(yld/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini