Jakarta -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali melanjutkan pengerukan kali di wilayah Jakarta Barat setelah sempat mandek selama lima tahun. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah, menyebut langkah ini merupakan bagian dari upaya percepatan penanganan banjir di ibu kota.
"Karena waktu itu perintah Pak Pram dan Bang Rano ke tim transisi memang untuk segera melakukan pengerukan dengan alat yang ada. Kita masuk di tengah, anggaran 2025 sudah diketok, jadi langkah tercepat tanpa perlu biaya besar adalah pengerukan secara terus-menerus," kata Ima di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (5/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ima, beberapa kali yang pengerjaannya sempat berhenti kini kembali dilanjutkan di Jakarta Barat. Di antaranya Kali Grogol, Kali Pesanggrahan, Kali Sekretaris, dan Kali Mookervart.
Selain itu, normalisasi di Kali Ciliwung juga terus berjalan sebagai bagian dari proyek multiyears Pemprov DKI.
"Alhamdulillah, seperti kali-kali yang turapnya belum selesai, sekarang dilanjutkan lagi oleh Mas Pram dan Bang Dul. Ini semua proyek multiyears yang bertahap," ujarnya.
Ima menjelaskan, saat ini Pemprov DKI memiliki sekitar 250 alat berat yang digunakan untuk pengerukan di seluruh wilayah DKI, termasuk Jakarta Barat. Semua alat tersebut kini dilengkapi GPS agar aktivitasnya bisa terpantau secara real time.
"Makanya waktu apel persiapan, Bang Doel sampaikan semua alat dipasang GPS. Jadi kita bisa tahu kerjanya di mana saja. Jangan sampai sudah beli alat mahal, tapi malah menganggur," ungkapnya.
Ia juga memastikan pengerukan sudah mulai berjalan sejak enam bulan lalu, setelah Gubernur Pramono dan Wakil Gubernur Rano Karno dilantik. Masyarakat, kata Ima, mulai merasakan hasilnya.
"Banyak warga yang kirim kabar ke kami, bilang kali di dekat rumahnya sudah dikeruk lagi. Selama ini kan lama nggak disentuh," ucapnya.
Selain pengerukan, Ima menyebut Pemprov DKI juga mempercepat pembangunan saluran air yang selama ini belum tersedia di sejumlah wilayah Jakarta Barat. Menurutnya, langkah ini penting mengingat curah hujan diprediksi bisa mencapai 500 milimeter per bulan.
"Masih banyak wilayah yang ternyata belum punya saluran air. Jadi itu harus dikejar juga, supaya air hujan bisa langsung teralirkan," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Ia berharap pengerjaan kali dan saluran air yang kini berjalan bisa memberikan dampak signifikan dalam mengurangi genangan di wilayah rawan banjir.
"Mudah-mudahan kita bisa lihat hasil nyata dari pengerukan ini. Karena ini bukan kerja instan, tapi proses yang terus berkelanjutan," pungkas Ima.
(bel/dek)
















































