Peran Seskab Teddy Jadi Penghubung Aspirasi Warga Korban Bencana Sumatera

2 hours ago 1
Jakarta -

Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjadi salah satu orang yang selalu ikut dalam kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke lokasi terdampak bencana Sumatera. Teddy juga sekaligus menjadi penghubung bagi warga yang menyampaikan aspirasi kepada pemerintah.

Salah satunya terlihat saat Prabowo meninjau posko pengungsian korban banjir dan longsor di SD Negeri 05 Kayu Pasak Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar). Teddy turut mendampingi Prabowo meninjau lokasi tersebut.

Dalam kunjungan itu, Teddy memegang sebuah buku catatan kecil dan pulpen di tangannya. Teddy kemudian mendekati salah satu ibu korban yang mengalami luka di bagian wajahnya. Ibu tersebut tampak sudah ditangani oleh dokter kepolisian (dokpol) di posko kesehatan di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teddy pun berbincang dengan salah satu pengungsi tersebut. Kemudian sejumlah ibu-ibu turut mendekatinya.

Tampak mereka bercerita dan menyampaikan sejumlah keluhan maupun kebutuhannya di depan Teddy. Mendengar hal tersebut, tentara berpangkat letnan kolonel (letkol) itu pun langsung mencatat sejumlah masukan dari ibu-ibu tersebut.

Sementara itu, dalam kunjungan tersebut, Prabowo mengaku senang karena disambut baik oleh para warga meskipun mereka dalam kondisi yang sedang sulit.

"Kami datang, kami hanya ingin lihat, ingin beri semangat, ingin menyampaikan kalian tidak sendiri, kami akan bekerja untuk kalian semuanya," kata Prabowo.

Di depan para pengungsi, Prabowo mengatakan pemerintah terus berupaya mempercepat upaya pemulihan bencana. Salah satunya dengan menargetkan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi para korban bencana dapat rampung dalam sebulan.

"Saya gembira sudah melihat rumah-rumah hunian sementara sudah mulai dibangun, bisa selesai hunian sementara sebulan supaya Bapak-bapak, Ibu semua tidak perlu tinggal di tenda," ucap Prabowo.

Seskab Teddy Sapa Warga

Pada pekan sebelumnya, Teddy juga turut menyapa warga saat Prabowo mengunjungi wilayah terdampak banjir bandang di Aceh Tamiang. Bahkan Teddy sampai ketinggalan rombongan Prabowo.

Momen itu bermula saat teriakan warga yang memanggil nama Teddy dan melambaikan tangan di Aceh Tamiang, Jumat (12/12/2025). "Pak Teddy, Pak Teddy," teriak sejumlah ibu-ibu sambil mengangkat HP.

Teddy kemudian merapat, bersalaman, dan bercanda menenangkan warga yang tampak gugup karena bisa bertemu langsung. Saat kembali menuju kendaraan, Teddy masih berada di kerumunan warga yang ingin bersalaman.

Ketika Teddy selesai dengan warga, rombongan Prabowo ternyata sudah bergerak. Teddy pun tertinggal dan sempat berlarian untuk mengejar mobil Prabowo.

Karena tak terkejar, Teddy akhirnya ikut menumpang mobil wartawan di bagian belakang iring-iringan. "(Ketinggalan rombongan) iya tadi sempat nemuin warga dulu. Nggak enak mereka nungguin," kata Teddy.

Di dalam mobil wartawan itu, Teddy duduk di dekat pintu yang sengaja dibiarkan terbuka sedikit. Dari celah itu ia terus melambaikan tangan ke arah warga yang berdiri di pinggir jalan.

Sesekali Teddy merespons panggilan warga yang tampak bisa melihat dari jarak dekat. "Mereka disapa aja sudah cukup senang," ujarnya.

Warga di sepanjang jalan merespons dengan riuh. Ada yang berseru memanggil nama Teddy, ada yang berlari kecil sambil mengangkat HP, dan beberapa hanya tersenyum melihat Teddy.

Di sela obrolan singkat dengan wartawan, Teddy juga bercerita tentang kebiasaan Prabowo saat melintas di wilayah bencana. "Mobilnya pelan-pelan aja karena debu. Rangkaian di depan juga pelan supaya debunya nggak tinggi," imbuhnya.

Penanganan Bencana

Seskab Teddy menjelaskan pemerintah sudah bekerja sejak bencana pertama kali bencana di Sumatera dilaporkan. Seluruh elemen bersinergi untuk menangani lokasi terdampak.

Teddy awalnya menjelaskan Kepala BNPB Suharyanto sudah berada di Sumatera sejak awal bencana, berangkat dari Lumajang, Jawa Timur. Suharyanto dari Lumajang karena di wilayah tersebut juga terjadi bencana.

"Jadi, yang pertama mengenai anggapan bahwa pemerintah itu lambat. Saya mau cerita begini," kata Teddy di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12).

Setelah menerima laporan bencana banjir dan longsor di Sumatera, pemerintah mengerahkan personel TNI, Polri, BNPB, hingga BPBD untuk menuju lokasi bencana. Personel awal dikerahkan untuk evakuasi warga terdampak hingga penanganan awal bencana.

Presiden Prabowo Subianto, kata Teddy, juga langsung menelepon kepala daerah di Sumatera setelah menerima laporan adanya bencana. Prabowo menelepon kepala daerah untuk memastikan kondisi lapangan dan koordinasi penanganan.

"Kemudian, di hari itu juga, Bapak Presiden menginstruksikan, menginstruksikan Bapak Menko PMK, mengoordinasi segala kekuatan untuk sebesar-besarnya mobilisasi semua yang kita punya. Langsung ke sana," ujar Teddy.

Dalam beberapa hari awal penanganan bencana, pemerintah juga mengerahkan pesawat hingga helikopter untuk penanganan bencana di Sumatera. Pesawat dan helikopter yang berada di Jawa dan Sumatera dikerahkan ke lokasi. Total diperkirakan berjumlah 80 unit.

"Kemudian di tanggal 27 itu juga, beberapa heli sampailah ke Bandara Aceh. Angkat genset PLN, angkat logistik. Sama, tidak ada media di situ. Tidak ada kamera di situ," ucap Teddy.

Teddy menegaskan pemerintah sudah bekerja menangani bencana Sumatera sejak awal laporan diterima. Semua unsur bergerak menangani bencana Sumatera.

"Jadi itu semuanya sejak hari pertama, saya pastikan sudah berjuang keras, secepat mungkin di sana. Dan sampai sekarang, totalnya mungkin lebih dari 80 helikopter, pesawat, TNI, Polri, Basarnas, polisi, gabungan swasta, dibantu rekan-rekan semuanya," imbuhnya.

(knv/fjp)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |