Jakarta -
Sebanyak 17 orang tewas, 13 orang terluka, dan 9 orang lainnya masih hilang akibat tanah longsor di Desa Kesimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Banyaknya korban ini karena pada saat itu tengah berlangsung acara keluarga.
Dilansir detikJateng, kejadian ini terjadi pada Senin, 20 Januari 2025 lalu. Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Rizky Aditya menjelaskan, bahwa ada dua rumah dan satu kafe yang terdampak longsor tersebut. Dua rumah itu milik Pak Carik atau Sekretaris Desa (Sekdes) Kesimpar dan rumah seorang pendeta.
Sebelum kejadian, rumah Sekdes Kesimpar dan kafe itu menjadi tempat berkumpul sejumlah orang. Adapun satu rumah pendeta yang turut roboh akibat longsor itu sedang dalam kondisi kosong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rumah Pak Sekdes itu tempat berteduh, di sana sedianya lokasi aman, jauh dari tebing, lokasi (di) sawah, namun terkena longsor," kata Rizky dilansir detikJateng, Rabu (22/1/2025) pagi.
"Lokasi kedua di kafe Alo, itu ada acara juga kegiatan keluarga dan juga warga berteduh menunggu hujan reda. Di kafe ada 25-30 orang, kita fokus itu. Untuk rumah warga di dukuh Kasimpar yang lain, aman," sambung dia.
Saat ini tim gabungan masih berupaya mencari sejumlah korban yang belum ditemukan. Tim gabungan juga melakukan pembersihan material longsor.
Baca berita selengkapnya di sini.
Lihat Video 'Fakta-fakta Longsor di Pekalongan yang Tewaskan 17 Orang':
(rdp/imk)