Jakarta -
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta setiap daerah punya alarm bencana alam. Menurutnya, kentongan bisa jadi alarm atau alat untuk mengingatkan warga akan adanya bencana.
Hal itu disampaikan Mega dalam sambutannya di Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025). Dia menyampaikan alarm penanda bencana perlu dimiliki.
"Nah orang saya aja minta sama pemerintah daerah, mbok ya kamu kalau daerahnya itu udah ada, mungkin kemungkinan ada bencana gitu, mbok pasang ini, Anda seperti itu. Alah, kadang saya sampai sebel, ya uangnya kan nggak ada, waduh mati dah gua," kata Megawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lah tau kentongan apa nggak? Di daerah kamu yang lain apa namanya saya nggak tahu apa, entahlah pokoknya namanya, tapi ngerti maksud saya kan, nggak ada umpamanya ini, pake opo bambu, pake tok tok tok," sambungnya.
Megawati melanjutkan suara kentongan bisa menandakan gentingnya bencana yang akan datang. Misalnya ketukan pertama menandakan siap-siap, lalu ketukan kedua panjang harus segera evakuasi.
"Nah, kalo di Jawa itu kentongan, jadi aritiannya gimana, nomor 1, tuong, tuong, nah berarti eh ada apa nih ya, kan gitu. Lah kalau nggak ada alarm, ya kenapa nggak bikin aja sendiri, itu kan hanya signal, tanda bahaya, SOS," jelasnya.
"Nah, kalau nanti kejadian ini pada ngelongok semua, karena saya udah ajarin. Jadi kalau pertama itu dia itu, tong, tong, musti siap. Kalau di rumah segera ambil itu, tunggu aja dulu, kalau mulai tong, tong, tong, tong, itu dua kali kan, nah tinggal nunggu apa, namanya titiran, tong, tong, tong, tong, lari ngerti apa tidak?" sambungnya.
Megawati menerangkan hal ini dia ketahui saat bertolak ke Jepang. Dia melihat sistem mitigasi bencana di Jepang sudah baik.
"Kalau di Jepang dibuat sirene, sirene pertama saya itu pernah ngalami. Lagi makan Hoka-Hoka Bento sama anak-anak, tau-tau kok bunyi sirene pertama. Nah, saya padahal sudah dibilangi teman saya orang Jepang. Kalau ada sirene itu kita mau nggak mau, harus segera pergi," ucapnya.
Dia mengatakan saat itu alarm kedua berbunyi. Dia mengaku sempat berdiri dan hendak lari keluar.
"Yang harus kita tunggu yang kedua. Yang kedua bunyi nguing, nguing, nguing, nguing, nguing, nguing, nguing, nguing, nguing, Fukusima itu luar biasa, saya bilang, kapan Indonesia bisa gini?" kata dia.
Simak Video 'Megawati 'Todong' Pramono Sumbang Rp 2 M Buat Korban Bencana Sumatera':
(dek/dek)


















































