Legislator Rajiv Salurkan 10.000 Bantuan PIP ke Warga Kabupaten Bandung

8 hours ago 2

Jakarta -

Anggota DPR RI Rajiv menyalurkan sebanyak 10.000 bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada pelajar dari keluarga kurang mampu. Penyaluran dilakukan di daerah Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Di masa reses, kami menyalurkan 10.000 bantuan PIP kepada anak-anak didik di wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Pendidikan adalah hak dasar anak bangsa," kata Rajiv, dalam keterangannya, Minggu (27/7/2025).

Menurut Rajiv, PIP merupakan bukti negara hadir untuk memastikan tidak ada penghalang bagi anak-anak yang memiliki keterbatasan ekonomi supaya mendapatkan pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"PIP ini dicanangkan pemerintah agar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa itu bisa terus belajar dan meraih cita-citanya, sehingga tidak ada lagi penghambat ekonomi untuk anak-anak bisa sekolah," ujar Anggota Fraksi Partai NasDem tersebut.

Kata Rajiv, PIP ini bukan sekadar program sosial tahunan. Akan tetapi, lanjut dia, program ini merupakan intervensi negara untuk membangun ulang akses terhadap peradaban.

PIP merupakan program bantuan pendidikan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (Kemendikbudristek), serta Kementerian Agama RI (Kemenag), untuk pelajar SD hingga SMA/SMK sederajat. Dana bantuan PIP bisa digunakan siswa untuk membeli perlengkapan sekolah, transportasi, hingga kebutuhan penunjang pendidikan lainnya.

"Ini bukan charity. Kita terlalu sering menjadikan kemiskinan sebagai statistik, padahal itu wajah nyata di sekolah-sekolah kita, anak-anak yang malu datang ke kelas karena tidak punya sepatu, seragam atau ongkos," ungkap Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat II tersebut.

Di samping itu, Rajiv menekankan 10.000 bantuan program Indonesia pintar ini bukan sekadar menyelesaikan kewajiban sebagai perwakilan rakyat di DPR RI, tetapi untuk mengembalikan makna pendidikan sebagai hak konstitusional setiap warga negara, bukan fasilitas bagi mereka yang sudah mampu.

"Kita tidak sedang bagi-bagi amplop. Kita ingin PIP bukan hanya habis jadi ongkos, tapi jadi alasan untuk percaya diri datang ke sekolah," jelas Rajiv.

"Kita sedang memulihkan kepercayaan anak-anak ini bahwa negara tidak melupakan mereka. Pendidikan harus kembali jadi alat mobilitas sosial," sambungnya.

Untuk itu, Rajiv berharap setiap anak penerima manfaat menggunakan bantuan sesuai kebutuhannya. Selain itu, Rajiv juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan apabila ada oknum yang menyelewengkan dana bantuan PIP tersebut.

"Kalau ada oknum yang memotong bantuan PIP, segera laporkan. PIP ini harus diterima utuh oleh siswa," tegas Rajiv.

Rajiv mengingatkan agar penerima menggunakan dana ini untuk mendukung sekolah anak-anak. Ia menambahkan PIP bukan sekadar angka, tetapi jembatan masa depan.

"Pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan, dan kita harus serius menjaganya," pungkasnya.

(anl/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |