Komnas HAM Apresiasi Polda Metro Ungkap Temuan Kerangka di Kwitang

3 hours ago 1

Jakarta -

Komisioner Komnas HAM, Saurlin P Siagian, menyampaikan apresiasi kepada Polda Metro Jaya yang telah berhasil mengungkap temuan kerangka manusia di Kwitang, yang kemudian akhirnya dinyatakan terkait dengan kasus orang hilang setelah kerusuhan pada Agustus lalu. Saurlin juga berterima kasih kepada Polda Metro yang telah melibatkan Komnas HAM dalam penanganan kasus tersebut.

"Kami memang banyak berkoordinasi dengan pihak Polda untuk mengetahui progres, terima kasih banyak buat keterbukaannya kepada Komnas HAM. Kami tentu mengapresiasi proses yang sudah dilakukan dan bekerja kurang lebih satu minggu akhirnya kita bisa memastikan dua orang yang selama ini dinyatakan hilang dan kemudian dipastikan per hari ini sebagai orang yang meninggal," kata Saurlin dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025).

Saurlin menyampaikan jumlah orang yang meninggal dalam peristiwa unjuk rasa dan kerusuhan menjadi 11 orang di berbagai daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita menambah jumlah orang yang meninggal dalam peristiwa unjuk rasa dan kerusuhan menjadi 11 orang, selama ini ada 9 di berbagai daerah, dan dengan ditemukannya orang ini, maka total jumlah orang meninggal terkait dengan unjuk rasa dan kerusuhan menjadi 11 orang," ujar Saurlin.

Selain itu, Saurlin menyampaikan Komnas HAM juga akan membuat laporan akhir tahun. Hasil penyelidikan kepolisian menjadi salah satu isi dalam laporan tersebut.

"Jadi kami akan mendapatkan informasi ini juga dari kepolisian untuk kami masukkan ke dalam bagian dari laporan kami yang nanti akan kami rampungkan di akhir tahun," ujar Saurlin.

Hasil Tes DNA Kerangka di Gedung Kwitang

Polisi mengumumkan hasil tes DNA terhadap dua kerangka yang ditemukan dalam gedung di Kwitang, Jakarta Pusat, yang terbakar pada akhir Agustus lalu. Polisi mengatakan dua kerangka itu identik dengan DNA dari dua keluarga orang yang hilang.

Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, mengatakan kerangka itu diterima dalam dua kantong jenazah, yakni kantong jenazah 0080 dan 0081.

Pemeriksaan kemudian dilakukan terhadap gigi dan sampel DNA. Hasilnya, kerangka itu identik dengan sampel keluarga dari dua orang yang hilang, yakni M Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo.

"Nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo, anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin," kata Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025).

"Nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid, anak biologis dari Bapak Hamidi," sambungnya.

Sebelumnya, polisi menyelidiki temuan dua kerangka manusia di gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat. Gedung itu terbakar pada 29 Agustus dan dua kerangka baru ditemukan pada Kamis (30/10). Polisi mengambil sampel DNA dari keluarga dua orang yang dilaporkan hilang sejak 29 Agustus lalu.

"Sudah ada, keluarga dari yang dilaporkan hilang oleh KontraS sudah ambil data DNA pembanding di RS Kramat Jati dan Labfor Polri," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi, Minggu (2/11).

(knv/knv)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |