Legislator Kritik Keterlambatan Bus Bikin Jemaah Haji Jalan Kaki ke Mina

16 hours ago 2

Jakarta -

Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania, menyoroti keterlambatan bus yang membuat jemaah haji berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina sejauh 4 kilometer. Dini menyebut peristiwa itu terjadi lantaran keterlambatan bus untuk mengangkut jemaah.

"Keterlambatan armada bus dari Muzdalifah ke Mina yang memaksa jemaah berjalan kaki dalam kondisi lelah dan padat adalah bentuk kegagalan dalam perencanaan operasional," kata Dini kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).

Dini menyebut semestinya hal ini bisa ditangani dengan baik mengingat stamina para jemaah selama melaksanakan rukun ibadah haji. Dia mengatakan tak tersedianya transportasi dengan tepat waktu merupakan kesalahan vatal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal ini adalah rukun haji yang sangat vital, dan risiko keselamatan sangat besar jika transportasi tidak tersedia dengan tepat waktu," tambahnya.

Dia mendapat laporan jika penempatan jemaah di tenda Arafah juga kurang koordinasi. Legislator NasDem ini menyoroti manajemen pengangkutan jemaah dari hotel ke Arafah.

"Kondisi semrawut tidak hanya terjadi karena pemisahan hotel antarkloter, namun juga karena buruknya manajemen pengangkutan jemaah dari hotel ke Arafah. Bahkan kami menerima laporan adanya pengusiran jemaah dari tenda Arafah karena permasalahan penempatan dan koordinasi antarsyarikah," tambahnya.

Dini menyebut mestinya ada mitigasi dan kontrol yang baik dari otoritas penyelenggara dalam hal ini Arab Saudi maupun Kementerian Agama RI. Dini khawatir jemaah tak dilayani dengan rasa empati dan profesionalisme.

"Hal ini menunjukkan lemahnya kontrol dan mitigasi yang seharusnya dilakukan lebih awal oleh otoritas penyelenggara," ujarnya.

Dini juga menyoroti standar catering bagi jemaah selama pelaksanaan haji. Dia mempertanyakan apakah benar ada ketidakadilan yang membuat sebagian jemaah memakan mie instan.

"Soal kualitas dan ketidaksesuaian makanan yang diterima jemaah patut menjadi perhatian serius. Bagaimana mungkin ada jemaah yang mendapat makanan siap saji standar catering, sementara yang lain hanya menerima pop mie instan?" katanya.

Dia pun meminta Kemenag mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan ibadah haji 2025. Dini mewanti-wanti sistem syarikah yang baru untuk diawasi lebih ketat ke depannya.

"Kami di Komisi VIII DPR RI terus mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan haji tahun ini, termasuk perluasan pengawasan terhadap syarikah-syarikah yang bekerja sama dengan Indonesia," kata Dini.

Jemaah Jalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina

Adapun jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia diketahui berjalan kaki dari Muzdalifah ke Mina yang berjarak sekitar 4 Km. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief memberi penjelasan terkait hal itu.

"Pada saat itu di malam hari sampai Subuh proses pergerakan jemaah sangat bergantung sekali dengan kondisi lalu lintas yang sangat padat baik karena jumlah armada bus yang ribuan jumlahnya antre menuju Mina juga tidak sedikit jemaah yang melakukan jalan kaki di lokasi Mina sehingga pergerakan menjadi lebih lambat," ujar Hilman di Makkah, Sabtu (7/6/2025).

Sebagai informasi, jemaah haji Indonesia menjalani mabit di Muzdalifah sejak Kamis (5/6). Jemaah haji mulai tiba di Muzdalifah setelah selesai salat magrib.

Namun, tak semua jemaah haji Indonesia yang turun dan mabit di Muzdalifah. Sebagian jemaah, terutama lansia, disabilitas dan para pendampingnya diikutkan skema murur yang membuat mereka mabit dengan cara melintas di Muzdalifah tanpa turun ke area mabit. Mereka yang ikut murur sudah lebih dulu tiba di Mina.

Jemaah yang mabit di Muzdalifah mulai dijemput bus sejak pukul 22.30 waktu Arab Saudi. Proses peregerakan terus berlanjut hingga pagi hari.

Namun, perjalanan bus mulai tersendat saat Jumat (6/6) pagi. Tampak antrean panjang bus di jalur menuju Mina. Hal itu membuat proses penjemputan terhambat.

Pihak syarikah bersama Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kemudian berupaya mengangkut jemaah, terutama lansia, dengan bus lewat jalur lain. Sementara, jemaah lain yang kondisinya lebih fit memutuskan jalan kaki ke Mina saat matahari belum terlalu terik.

Jemaah kemudian berjalan kurang lebih 4 Km hingga perbatasan Mina. Para petugas haji terlihat mendampingi jemaah selama perjalanan menuju Mina. Petugas juga mengarahkan jemaah yang jalan kaki agar tidak nyasar dan melewati jalur terdekat ke Mina.

Kembali ke Hilman, dia menyebut padatnya lalu lintas saat puncak haji membuat bus lebih lama tiba untuk menjemput jemaah. Dia mengatakan petugas telah berupaya meminta jemaah tetap menunggu bus ke Mina.

"Pada waktu-waktu tertentu terkonfirmasi bahwa setelah pergerakan sebagian jemaah diangkut oleh bus ke Mina, proses perputaran menuju kembali ke Muzdalifah bus-bus yang sudah menjemput cukup lambat sehingga jemaah menjadi khawatir terkait posisi mereka yang masih juga belum terjemput bus," ujarnya.

Lihat juga Video: Masih Ada Jemaah Jalan Kaki dari Muzdalifah dan Terlantar di Mina

(dwr/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |