Jakarta -
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai menjalankan program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) tahap pertama di 65 lokasi pesisir. Program ini akan dilakukan bertahap hingga menyasar ribuan kampung nelayan di seluruh Indonesia.
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto Darwin, mengatakan sosialisasi program kerja prioritas KKP terus dilakukan agar progres implementasi KNMP tersampaikan dan ikut dikawal masyarakat.
Sosialisasi dipastikannya menyasar semua kalangan termasuk ratusan generasi muda (Gen Z) peserta Magang Hub di KKP. Sebagai sarana sosialisasi, pihaknya menayangkan perdana web series Samudranaya yang mengisahkan perjuangan Naya, perempuan asal Jakarta mengenalkan program KNMP ke nelayan tradisional Desa Samber-Binyeri, Biak, Papua, yang selama ini bergantung pada tengkulak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adik-adik (Gen Z) ini kan bagian dari KKP, sehingga mereka juga menjadi ujung tombak program KKP ke masyarakat. Kami sengaja memilih metode visual web series sebagai sarana sosialisasi agar pesan dari program KNMP lebih mudah diterima anak-anak muda," ujar Doni, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/12/2025).
Pada tahap awal 2025, KKP akan membangun sarana prasarana perikanan seperti pabrik es, cold storage, bengkel nelayan, sentra kuliner, dermaga, hingga bale pelatihan. Selain itu, KKP juga memberikan bantuan kapal, mesin kapal, alat tangkap, serta pelatihan manajemen usaha, pengolahan hasil perikanan, dan pengelolaan keuangan kepada masyarakat nelayan dan anggota koperasi yang akan diberi tanggung jawab mengelola fasilitas KNMP.
Aktris Fina Phillipe, yang berperan sebagai Naya, menyampaikan pengalamannya meninjau fasilitas KNMP di Biak, Papua.
"Saya sudah melihat langsung semua fasilitas ini di Biak, Papua, yang menjadi lokasi syuting Samudranaya. Semuanya dioptimalkan masyarakat di sana, dari yang tadinya serba tradisional. Sebagai orang yang tadinya awam di bidang ini, saya akhirnya jadi mengerti pentingnya fasilitas seperti cold storage, pabrik es untuk menjaga kualitas ikan yang akan kita konsumsi," ujarnya.
Webseries Samudranaya berdurasi dua episode dan akan tayang resmi di Maxstream, Vidio melalui channel NeptuneTV, dan akun YouTube KKP. Proses syuting berlangsung di Desa Samber-Binyeri, Kabupaten Biak, Papua, yang menjadi pilot project program KNMP secara nasional.
Webseries ini mengangkat kisah kehidupan nelayan tradisional yang bergantung pada tengkulak, meski hasil perikanannya bernilai tinggi. Namun, situasi berubah setelah masyarakat memanfaatkan fasilitas perikanan di KNMP. Ikan-ikan hasil tangkapan yang sebelumnya dijual di pasar tradisional kini merambah pasar Pulau Jawa dan Sulawesi.
Sementara Peserta Magang Hub di Ditjen PRL KKP, Elviana mengatakan webseries memudahkan masyarakat awam memahami manfaat KNMP.
"Pesan webseries ini dapat banget untuk kami yang masih awam di sektor perikanan. Kami juga jadi mengetahui manfaat dan sudah sejauh mana program ini berjalan. Apalagi visual tayangannya, dan alur cerita web seriesnya mudah dipahami dan tidak membosankan," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan KNMP sebagai program transformasi pembangunan wilayah pesisir yang tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas, tapi juga kompetensi masyarakat. KKP menargetkan tahun ini akan membangun 100 KNMP dalam dua tahapan.
(prf/ega)
















































