Khofifah Dorong Susu Sapi dari Pasuruan Penuhi Kebutuhan Lokal-Ekspor

6 hours ago 2

Jakarta -

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menilai penerapan sistem integrated farming di Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar mampu meningkatkan produktivitas susu sapi perah. Upaya ini diyakini dapat memperkuat ketahanan susu nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor.

"Di KPSP ini, setelah menerapkan integrated farming dan replacement dengan bibit sapi perah yang memiliki genetik unggul, saat ini sapi perah yang sebelumnya produksi mulai dari 12-15 liter menjadi 20-25 liter per hari. Dengan harapan kita akan bisa mengurangi impor susu, di mana saat ini kebutuhan susu di Indonesia, 65 persen masih impor," ujar Khofifah dalam keterangan tertulis, Rabu (29/10/2025).

Hal ini ia sampaikan saat meninjau KPSP Setia Kawan Nongkojajar di Wonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khofifah menilai sistem ini mampu membangun hilirisasi secara sistemik dan meningkatkan produksi susu secara signifikan. Berdasarkan data BPS RI 2025, Jawa Timur menghasilkan 468.712 ton susu segar per tahun atau 58 persen dari total produksi nasional sebesar 808.352 ton.

Ia optimistis produksi dari Jawa Timur tak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga mampu memasok industri pengolahan susu (IPS) di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Bahkan, Khofifah mengungkap peluang pemanfaatan susu segar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Bagaimana jika konsumsi susu untuk anak-anak dalam program MBG adalah susu pasteurisasi tanpa kemasan pabrikan tetapi disediakan kemasan besar (Galon dari Kaca/stainles steel) kemudian diminum dengan gelas, sehingga mengurangi limbah kemasan dan anak-anak minum susu sesuai kebutuhan. Selain itu lebih mendekatkan akses terhadap sentra-sentra produksi susu," jelasnya.

"Ini artinya market susu segar sangat besar," tambahnya.

Tidak hanya mengurangi impor, Khofifah juga meyakini bahwa produksi susu Jatim dapat memenuhi kebutuhan daerah lain. Khofifah mencontohkan, di mana Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang memiliki kebutuhan susu segar tinggi untuk IPS dan masih bergantung dari Jawa Timur.

Ditambah lagi peluang ekspor ke Eropa melalui produk keju berbasis susu organik. KPSP Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan sudah menerapkan pemeliharaan Sapi perah dengan sistem organik pada beberapa kelompok ternak.

"Mereka juga sudah mengembangkan pakan organik yang telah diassesment oleh Badan Standarisasi Pangan Organik. Jadi kalau kita memasarkan susu dengan pakan sapi organik saya rasa pasar Eropa akan melirik ke sini," tegasnya.

Selain itu, ia memastikan seluruh sapi perah di KPSP Setia Kawan dalam kondisi sehat dan bebas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pemprov Jatim terus melakukan vaksinasi dan pemberian vitamin berkala.

"Ketika ada titik temuan PMK, maka saya minta agar pasar hewannya ditutup sementara sampai semuanya Clear untuk dilakukan vaksinasi dan vitamin baik sapi perah maupun sapi potong," jelas Khofifah.

Melihat seluruh potensi ini, Khofifah optimistis KPSP Setia Kawan Nongkojajar dapat menjadi rujukan nasional bagi peternak sapi perah.

"Saya rasa banyak hal yang dunia peternakan ini bisa belajar ke Setia kawan Nongkojajar. Dan saya rasa marketnya akan luar biasa karena semua marketnya ingin produksi mamin (makanan-minuman) yang sehat dan antara lain dari bahan baku yang berkualitas" pungkasnya.

(prf/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |