Kejagung Bakal Periksa Lagi 2 Eks Stafsus Nadiem di Kasus Pengadaan Laptop

1 day ago 6

Jakarta -

Kejagung sudah memeriksa Eks Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Isu-Isu Strategis era Nadiem Makarim, Fiona Handayani (FH) dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook pada 2019-2022. Kejagung menjadwalkan pemeriksaan dua eks stafsus Nadiem lainnya berinisial JT dan I.

"Dijadwal besok (hari ini) dan lusa (besok)," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar saat dihubungi, Selasa (10/6/2025).

Fiona Handayani sendiri sudah diperiksa pada Selasa (9/6) kemarin. Kejagung, kata Harli, mendalami peran para saksi tersebut dalam kasus yang saat ini tengah diusut Kejagung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyidik terus menggali bagaimana peran yang bersangkutan terkait dengan dalam tim teknologi ya. Yang itu yang menjadi terus pertanyaan bagi penyidik, bagaimana dalam kapasitas sebagai stafsus, tetapi juga berkiprah memberikan masukan-masukan terkait dengan pengadaan chromebook ini ya," ujarnya.

"Oleh karenanya penyidik akan terus mendalami bagaimana korelasinya. Karena kan posisi yang bersangkutan sebagai stafsus. Nah tetapi, di dalam barang bukti elektronik yang sudah dibaca, dikaji, didalami oleh penyidik, inilah yang terus dipertanyakan kepada yang bersangkutan," imbuhnya.

Saat ini penyidik tengah mengumpulkan bukti untuk membuat terang kasus yang ada. Untuk diketahui proyek pengadaan laptop Kemendikbudristek tahun 2019-2022 mulai diusut Kejagung. Proyek itu menggunakan anggaran negara yang cukup besar, senilai Rp 9,9 triliun.

Nadiem Makarim Buka Suara

Eks Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Menbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim bicara soal dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp 9,9 triliun. Dia menjelaskan pengadaan laptop pada eranya sebagai menteri dilakukan saat pandemi COVID-19 tahun 2020.

"Di tahun 2020, krisis pandemi COVID-19 bukan hanya menjadi krisis kesehatan, tetapi juga menjadi krisis pendidikan," kata Nadiem dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/6).

Nadiem mengatakan saat itu krisis pendidikan juga terjadi di tengah-tengah krisis kesehatan. Menurutnya, pengadaan laptop adalah upaya mitigasi agar pembelajaran sekolah tetap berjalan.

"Kemendikbudristek harus melakukan mitigasi dengan secepat dan seefektif mungkin, agar bahaya learning loss atau hilangnya pembelajaran bisa kita tekan. Sehingga program pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK yang termasuk laptop adalah bagian dari upaya mitigasi risiko pandemi untuk memastikan pembelajaran murid-murid kita tetap berlangsung," ucapnya.

Dia menyebut, saat itu Kemendikbudristek melakukan pengadaan 1,1 juta unit laptop beserta modem 3G dan proyektor untuk lebih dari 77 ribu sekolah dalam kurun waktu 4 tahun. Menurut Nadiem, pengadaan laptop itu untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.

"Perangkat TIK itu juga menjadi alat peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Dan juga untuk pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer atau ANBK, yang menjadi instrumen sensus kami untuk mengukur capaian pembelajaran dan juga dampak daripada learning loss," jelas dia.

(wnv/eva)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |