Intip Saham yang Diincar Asing Sebelum Libur Panjang Lebaran

11 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia — Adapun pasar saham Indonesia sepanjang kuartal I/2025 mencatat nilai jual bersih atau net foreign sell sebesar Rp29,92 triliun.

Namun sebelum libur panjang Nyepi dan Idulfitri, investor asing tercatat melakukan pembelian bersih atau net foreign buy sebesar Rp623,46 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp517,83 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp105,63 miliar di pasar negosiasi.

Perbankan menjadi saham yang paling diincar asing. BBRI mencatat net buy Rp 343,77 miliar dan BMRI Rp 117,34 miliar. Selengkapnya berikut 10 saham dengan net foreign buy tertinggi pada 27 Maret 2025: 

  1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Rp343,77 miliar
  2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp117,34 miliar
  3. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp81,53 miliar
  4. PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) - Rp24,60 miliar
  5. PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) - Rp23,69 miliar
  6. PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) - Rp21,80 miliar
  7. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) - Rp17,35 miliar
  8. PT XL Axiata Tbk. (EXCL) - Rp13,69 miliar
  9. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) - Rp13,03 miliar
  10. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) - Rp11,18 miliar

Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau sebelum libur panjang Nyepi dan Lebaran tanggal 28 Maret hingga 7 April 2025. Indeks ditutup menguat 0,59% ke posisi 6.510,62 pada hari Kamis (27/3/2025).

Sementara itu, hari ini Selasa (8/5/2025), pasar modal Tanah Air akan kembali buka setelah libur panjang. Pembukaan perdagangan ini diwarnai dengan kekhawatiran investor.

Sebagaimana diketahui, tarif impor AS telah resmi diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada Rabu pekan lalu (2/4/2025), waktu setempat. Trump memberlakukan tarif impor yang lebih besar dari sebelumnya. 

Merespons hal tersebut, sejumlah indeks saham di Asia dan Amerika Serikat pun kompak melemah. 

Diperkirakan pada perdagangan besok, IHSG akan bergerak cenderung melemah atas respons yang terjadi pada pasar Wall Street dan juga Asia.

Alexander Rahardjo selaku Financial & Investment Advisor kepada CNBC Indonesia mengatakan, IHSG diprediksi akan jatuh lebih dari 2% di kisaran 6.300-an. Hal tersebut didorong oleh penentuan tarif balasan dari Uni Eropa (UE) pada Rabu (9/4/2025), yang akan memengaruh pergerakan volatilitas pasar keuangan Tanah Air.

Raja Paian selaku Investment Specialist PT Mirae Asset Sekuritas juga memberikan keterangan yang sama kepada CNBC Indonesia. Raja memprediksi IHSG akan jatuh lebih dari 2%.

Raja juga mengatakan bahwa sektor consumer goods dan ritel yang akan paling berimbas dari kepanikan pasar besok.

Martin Aditya selaku Investment Analyst PT Capital Asset Management ikut memberikan keterangannya kepada CNBC Indonesia. Proyeksi IHSG setelah lebaran kemungkinan besar masih akan berpotensi melanjutkan koreksi.

Akan tetapi, jika melihat secara jangka panjang, potensi IHSG rebound masih besar. Apalagi valuasinya hampir mirip dengan tahun 2020 ketika terjadi pandemi Covid-19 dan sektor perbankan yang berkapitalisasi besar saat ini menawarkan dengan dividen yield yang tinggi dan juga Dividend Payout Ratio (DPR) yang tetap konsisten meningkat, karena faktor penurunan harga yang sudah sangat terdiskon.

Martin juga mengatakan, jika berbicara mengenai range IHSG untuk tahun 2025, dengan keadaan market yang sangat volatile baik secara domestik maupun global, untuk skenario bullish IHSG berada di level 6940-7000, skenario bearish IHSG di level 5620-5900, skenario normal IHSG di level 6400-6500.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos MI Bocorkan Jurus Investasi Saat IHSG & Rupiah Melemah

Next Article IHSG Masih Kurang Tenaga, Asing Kompak Borong Saham Ini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |