Indonesia Re Mau Tambah Modal, Buka Opsi PMN, Danantara, hingga IPO

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re memastikan akan mengajukan penguatan modal kepada pemerintah. Adapun bentuknya tengah dalam kajian.

Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menyebut skema pengajuan penyertaan modal negara (PMN) masih dalam pembahasan dan dapat dilakukan melalui berbagai cara. Opsi yang dipertimbangkan antara lain lewat BUMN seperti Danantara, konsolidasi reasuransi, atau pembentukan joint venture.

"Permodalan ini bisa dua, ya. Bisa yang paling gampang lewat capital injection, kan. Artinya pemegang saham langsung chip in apa modal baru atau IPO. Nah, bisa juga melalui yang internal," tutur Benny dalam paparannya, di Jakarta, Jumat, (25/4/2025).

Terkait nilai PMN, Benny menjelaskan belum ada angka pasti yang diputuskan. Nilainya masih bersifat tentatif dan akan bergantung pada hasil pembahasan lebih lanjut.

"Nilainya berapa, kira-kira? Nilainya tergantung nih, kita sih PMN nilainya kalo bisa ya, kayak perusahaan-perusahaan global, setiap tahun kita ajukan. Tapi kan kita mesti realistis ya, gitu ya. Nilainya itu subject to be discussed," kata Benny.

Di samping melalui injeksi modal, perusahaan pelat merah ini juga mengusahakan penguatan modal melalui akumulasi laba atau profit yang ditahan. Langkah organik ini menjadi bentuk kontribusi perusahaan dalam memperkuat struktur permodalannya.

"Jadi kita juga gak, serta-merta kita cuma minta, tapi secara organik, kita kumpulkan ke pemodalan kita melalui profit yang kita tahan," kata dia.

Penguatan permodalan dinilai penting dalam rangka meningkatkan peringkat perusahaan di mata lembaga pemeringkat internasional. Pasalnya, salah satu indikator yang mereka nilai adalah realisasi komitmen dari para pemegang saham.

Benny menambahkan bahwa meskipun perbaikan internal mendapat apresiasi, tetap dibutuhkan dukungan modal dari pemegang saham. Hal ini penting mengingat industri reasuransi bersifat capital intensive.

Sebagai gambaran, melansir laporan keuangan per Maret 2025, jumlah aset Indonesia Re tercatat sebesar Rp 13,3 triliun. Adapun ekuitas dan liabilitasnya tercatat masing-masing Rp 2,46 triliun dan Rp 10,31 triliun.

Sebelumnya, Indonesia Re telah mengajukan PMN tunai sejak 2022 sebesar Rp 3 triliun hingga akhirnya turun menjadi Rp 1 triliun. Namun, PMN tersebut tidak disetujui.

Sehingga setelahnya, manajemen diminta oleh pemegang saham untuk mengajukan kembali untuk tahun anggaran 2024 melalui cadangan investasi.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tegas! Prabowo Minta Kontribusi Dapen-Asuransi Wajib Dipacu

Next Article PPN 12% Bebani Rakyat, Industri Asuransi Siap-Siap Sengsara di 2025

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |